Prakiraan Cuaca Maluku
Cuaca Ekstrem Bakal Mendera Maluku Hingga Tahun Baru 2023
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pattimura Klas II Ambon di Bulan Desember 2022.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Provinsi Maluku diprediksikan mengalami cuaca ekstrem hingga awal Januari 2023.
Hal itu berdasarkan, hasil prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pattimura Klas II Ambon di Bulan Desember 2022.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Yohana Albertin Rottie mengatakan cuaca ekstrem tersebut yakni hujan dengan intensitas sedang, lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Cuaca ekstrem itu diperkirakan terjadi secara merata di wilayah Maluku hingga 2 Januari 2023.
“Kedepannya untuk satu minggu terakhir hingga awal tahun nanti masih diprediksikan terjadi hujan dengan intensitas sedang, lebat hingga sangat lebat hampir diseluruh wilayah Maluku dan hujan tersebut dapat disertai kilat, petir dan angin kencang sesaat,” kata Rottie saat diwawancarai di Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Pattimura Klas II Ambon, di Laha, Rabu (28/12/2022).
Dijelaskannya, cuaca ekstrem tak hanya terjadi di Maluku tapi juga hampir seluruh wilayah di Indonesia.
Hal ini disebabkan, aktifitas Monsun Asia yang cukup signifikan dalam kurun beberapa hari terakhir.
Baca juga: Gelombang Tinggi, Keberangkatan Kapal Cantika Lestari 77B Tujuan Maluku Barat Daya Ditunda
Baca juga: Gagal Panen, Stok Sayur Bayam Kosong di Pasar Mardika Ambon dan Sawi Melonjak Naik
“Dampak adanya seruakan dingin dari Asia yang disertai CENS (cross equatorial northerly surge atau arus lintas ekuatorial) ini dapat berdampak secara tidak langsung pada peningkatan curah hujan dan kecepatan angin disekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator,” jelasnya.
Selain itu, Bibit siklon tropis 95W tumbuh di Samudra Pasifik sebelah Utara Papua Barat, tepatnya di sekitar 8.8°LU 130.9°BT, dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan terendah 1008 mb.
Berdasarkan citra satelit Himawari-8 6 jam terakhir menunjukkan adanya aktivitas konvektif yang signifikan terutama di sebelah utara sistem.
Serta aktifitas Madden Julian Oscillation (MJO) disertai fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial masih menunjukkan kondisi yang signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan kedepan di wilayah Indonesia.
Rottie menghimbau Masyarakat Maluku tetap waspada terhadap potensi cuaca buruk mulai dari hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Serta penurunan jarak pandang secara tiba-tiba serta dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
“Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca buruk khususnya di Wilayah Maluku dimana masih ada peluang hujan lebat-sangat lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang, penurunan jarak pandang secara tiba-tiba serta dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang,” tandasnya. (*)