Sidang Kasus Brigadir J
Teka-teki di Balik Pembunuhan Josua, Sambo atau Putri?
Pertama soal motif yang sampai saat ini tak kunjung terbuka. Kedua soal siapa yang menjadi otak pembunuhan ini, apakah hanya Ferdy Sambo atau juga ist
Turut serta atau justru otaknya
Selama ini publik disuguhi narasi bahwa pembunuhan terjadi karena dipicu kekerasan seksual yang dialami oleh Putri.
Cerita ini tak hanya disampaikan Sambo ke Richard Eliezer agar ajudannya itu mau memenuhi perintahnya ‘menghabisi’ Yosua.
Namun, Sambo juga menyampaikan narasi serupa ke banyak lembaga dan para koleganya guna meyakinkan mereka, bahwa dia punya alasan kuat terkait kasus pembunuhan yang terjadi di rumahnya.
Sambo diduga menjadi dalang atau otak di balik pembunuhan terhadap Yosua. Sementara, Putri dianggap hanya mengetahui peristiwa ini.
Namun, keterangan Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Muhammad Mustofa menyangkal narasi ini.
Pasalnya, ahli yang dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) pada persidangan Senin (19/12/2022), mengatakan, peran Putri sama besarnya dengan Sambo dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Yosua.
Di persidangan Mustofa mengatakan, tewasnya Brigadir J merupakan pembunuhan berencana.
Menurut dia, dalam ilmu kriminologi, di dalam sebuah perencanaan pembunuhan terdapat aktor intelektual yang memiliki peran sebagai pengatur.
Sang aktor intelektual membagi pekerjaan kepada para anak buahnya yang kemudian membuat skenario.
Menurut Mustofa, peran Putri tak jauh berbeda dengan Sambo.
Pasalnya, baik Ferdy Sambo maupun Putri Candrawathi sama-sama memiliki posisi yang lebih tinggi dari terdakwa lainnya.
Untuk itu baik Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dianggap sebagai dalang atau aktor intelektual dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Yosua.
Benarkah Putri Candrawathi menjadi otak pembunuhan terhadap Yosua?
Lalu, apa motif Putri tega membunuh Yosua?
(Kompas.com / Mustakim / Sandro Gatra)