ESN Sebut Tata Kelola Sampah di Ambon Amburadul, Sampah Plastik Tercecer di hampir Semua Sungai
ESN menilai banyaknya sampah yang tercecer di sungai Ambon tersebut disebabkan oleh buruknya pengelolaan sampah Kota Ambon, Provinsi Maluku.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
ESN Nilai Pemerintah Tak Serius Tangani Sampah di Laut
Penelusuran sampah di wilayah sungai tak hanya dilakukan ESN di Ambon, tetapi juga berbagai wilayah di Indomesia.
"Temuan sepanjang kegiatan penyusuran sungai-sungai di Indonesia menunjukkan tumpukan sampah tak terkontrol dari sungai menuju ke Laut, di metro Lampung, pantai Bengkulu, muara Batang Arau di Padang, Muara Barito, Muara Mahakam, perairan di Ternate, Pesisir Sorong dan di Ambon, tidak ada strategi dan aksi riil Pemerintah dalam kendalikan sampah plastik," ungkap Amiruddin.
Alumni studi pengelolaan lingkungan Wageningen University the Netherlands itu menilai target pengurangan 70 persen pengurangan sampah ke laut hanya retorika saja.
Padahal dalam PP 22/2021 disebutkan bahwa sungai-sungai di Indonesia harus nihil sampah.
Faktanya, sungai-sungai nasional yang menjadi kewenangan pemerintahan Pusat PUPR dan KLHK masih dibanjiri sampah plastik.
Manajer hukum dan HAM Ecoton Kholid Basyaidan pun merasa pesimis terhadap pemerintah dalam penanganan sampah ini.
"Pemerintah pusat tidak mampu jalankan amanat menjaga sungai-sungai nihil dari sampah.
Baca juga: DLH Buru Pastikan Bersihkan Sampah di Namlea Hari Ini
Sulit rasanya berharap pada pemkab/pemkot jika pemerintah pusat tidak memberikan contoh, implementasi regulasi butuh keteladanan," ungkap Kholid Basyaidan.
Ia pun merasa geram dengan perilaku pemerintah yang seolah membiarkan sungai tercemar sampah plastik.
(*)