Tilap Gaji Honorer
Potong Gaji dan Ancam Coret Nama Honorer, DPRD SBB Panggil Kadis John Tahya
Menanggapi itu, Sekertaris Komisi II DPRD SBB, Taher Bin Ahmad mengaku segera memanggil John Tahya untuk menanyakan perihal tersebut secara langsung.
Penulis: Rahmat Tutupoho | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Rahmat Tutupoho
SBB, TRIBUNAMBON.COM - Dugaan pemotong gaji honorer kembali menyeret nama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), John Tahya.
Menanggapi itu, Sekertaris Komisi II DPRD SBB, Taher Bin Ahmad mengaku segera memanggil John Tahya untuk menanyakan perihal tersebut secara langsung.
"Saya pribadi belum mendengar info ini. Jika benar terjadi, Komisi bakal secepatnya memanggil Kadis," tegas Taher Bin Ahmad melalui WhatsApp kepada TribunAmbon.com, Jumat (4/11/2022).
Taher mengungkap, gaji honorer di SBB sebesar 1 juta untuk kebutuhan 1 bulan dipandang tidak mencukupi, sudah begitu dipotong kembali, mana hati nurani dan jiwa kemanusiaan pengambilan kebijakan di Dinas.
"Tahu persis gaji honorer itu 1 juta. Ini tidak cukup untuk kebutuhan sebulan. Tapi kok dipotong, jiwa kemanusiaan ada di mana," ketusnya.
Baca juga: Usai Potong Dana BOS, Kadis Dikbud SBB John Tahya Diduga Tilap Gaji Honorer
Meskipun kondisi keuangan daerah alami gangguan alias kurang baik tapi sulit kiranya rasionalisasi anggaran gaji honorer, ini soal kemanusiaan.
"Walau keuangan daerah lagi buruk, gaji honorer jangan dirasionalisasi. Ini soal kemanusiaan," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, 40 honorer dilingkup Disdikbud SBB, terdapat 8 honorer yang gajinya dipotong 1 juta, harusnya seluruh honorer menerima gaji 3 bulan sebesar 3 juta.(*)