Diperintah Ferdy Sambo Tembak Brigadir J, Bripka RR Tak Kuat Mental, Bharada E: Siap Komandan
Diperintah Ferdy Sambo, Bripka RR mengaku tak berani tembak Brigadir J karena tak kuat mental. Bharada E tak bisa menolak: siap komandan!
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
Kepada Bharada E, Ferdy Sambo mengatakan bahwa Putri Candrawathi dilecehkan Brigadir J di Magelang.
Ia pun memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.
Baca juga: Isi Pesan Ferdy Sambo saat Pelimpahan Berkas: Saya Bertanggungjawab, Isteri Saya Tidak Terlibat
"Berani kamu tembak Yosua?" tanya Sambo kepada Bharada E.
"Siap komandan," jawab Bharada E yang tak bisa menolak perintah atasannya.
Mendengar kesiapan Brahada E, Ferdy Sambo pun menyerahkan satu kotak peluru 9 mm.
Bharada E Berdoa sebelum Menambak Brigadir J
Dalam Surat Dakwaan tersebut juga disebutkan Bharada E sempat berdoa sebelum menembak Brigadir J.
Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy menyebut, kliennya berdoa karena ketakutan dan tak berani menolak perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
"Posisi ketakutan karena tidak berani menolak perintah, berdoa agar penembakan tidak terjadi," ujar Ronny, Senin (17/10/2022), mengutip Kompas.com.
Ronny menegaskan, hal itu juga akan diungkap di persidangan Bharada E.
Mengutip pembacaan Surat Dakwaan Ferdy Sambo yang disiarkan YouTube PN Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022) sekira pukul 17.07 WIB, Putri Candrawathi tiba di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga bersama Brigadir J, Kuat Ma’ruf, dan Bripka Ricky Rizal.
Putri Candrawathi langsung masuk ke kamar di lantai satu diantar oleh Kuat Ma’ruf.
Kemudian Kuat Ma’ruf naik ke lantai dua dan menutup pintu serta balkon padahal saat itu kondisi masih terang.
Tugas terebut juga bukan merupakan tugas Kuat Ma’ruf.
Sementara Bharada E juga naik ke lantai dua dan masuk ke kamar ajudan.