13 Red Flag dalam Hubungan yang Tak Bisa Diabaikan: Cemburu hingga Terlalu Bergantung Satu Sama Lain
Red flag atau bendera merah adalah tanda peringatan yang menunjukkan perilaku tidak sehat atau manipulatif.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
TRIBUNAMBON.COM - Red flag atau bendera merah kini menjadi istilah yang kerap digunakan untuk menyebut tanda peringatan yang menunjukkan perilaku tidak sehat atau manipulatif .
Sikap-sikap yang masuk golongan red flag ini mungkin pada awalnya tak begitu disadari atau bisa dimaklumi dan tak berbahaya.
Namun, red flag cenderung tumbuh lebih besar dan menjadi lebih berpotensi menimbulkan bermasalah dari waktu ke waktu.
Red flag sering digunakan dalam percakapan seputar hubungan yang toxic atau kasar.
Toksisitas dapat muncul dengan sendirinya dalam hubungan dekat apa pun, baik teman, kolega, anggota keluarga, maupun pasangan.
Red flagh bisa menjadi tanda narsisme, agresi, viktimisasi, atau bahkan perilaku kasar.
Dengan menyadari beberapa tanda bahaya yang umum, Anda dapat menghindari terlibat dalam hubungan yang toxic.
Berikut 13 jenis red flag dalam hubungan yang tak bisa diabaikan begitu saja, dikutip TribunAmbon.com dari Betterup.com:
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Pola Asuh Strict Parent, Banyaknya Aturan Membuat Anak Cenderung Bohong
1. Perilaku yang terlalu mengontrol
Perilaku yang terlalu mengontrol adalah tanda bahaya atau red flag yang umum.
Orang-orang yang mencoba mengendalikan gerakan, keputusan, atau keyakinan Anda lebih mementingkan apa yang mereka inginkan daripada apa yang terbaik untuk Anda.
Dalam hubungan yang sehat, ada kompromi dan pemahaman seputar perbedaan.
Dalam suatu hubungan, semestinya tak ada satu pihak yang mengontrol pihak yang lain.
2. Kurangnya kepercayaan

Kepercayaan adalah fondasi penting dalam setiap hubungan yang sehat.