Ambon Hari Ini
Rayakan HUT Ke-87 GPM Tingkat KPAT, Bodewin Wattimena Ajak Warga Syukuri 3 Hal Ini
Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena menghadiri prayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-87 GPM Tingkat Klasis Pulau Ambon.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena menghadiri prayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-87 Gereja Protestan Maluku (GPM) Tingkat Klasis Pulau Ambon Timur (KPAT).
Dalam kehadirannya di HUT ke-87 GPM, Bodewin Wattimena mengajak semua warga kota Ambon untuk bersyukur kepada Tuhan, atas pemeliharaanNya hingga saat ini.
“Mari Kita bersyukur kepada Tuhan karena atas pemeliharaannya sehingga kita bisa rayakan HUT ke-87 GPM ini,” kata Bodewin Wattimena di Gereja Lahai Roi, Jemaat Lateri.
Dijelaskan, sebagai mitra kerja yang saling membutuhkan dan melengkapi satu sama lain, Pemkot ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada GPM di moment HUT ke-87, setidaknya untuk tiga hal berikut;
Pertama, terkait dengan Tema HUT ke-87 GPM tahun 2022, yakni Bersyukur dan Bersukacitalah, Biarlah Kebaikan Hatimu Diketahui Semua Orang.
Menurutnya tema ini mengandung makna proaktif dalam melakukan sesuatu, yakni memberi, membantu atau menolong, sehingga kebaikan hati kita diketahui oleh orang lain.
“Tema ini sejalan dengan Tema HUT Ke-447 Ambon, Give To Ambon atau Berikan Untuk Ambon atau Kasi par Ambon. melakukan sesuatu bagi Kota ini, bagi Gereja, bagi seluruh masyarakat,” ungkapnya.
kedua, GPM dalam moment HUT ke-87 tahun ini mencanangkan gerakan Keluarga melaut, dimana pada HUT tahun sebelumnya GPM telah mencanangkan gerakan Keluarga Menanam.
Selain itu, GPM juga berupaya meningkatkan kesejahteraan umat melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi lewat UMKM, baik di tingkat jemaat maupun klasis.
“Hal ini juga sama dengan apa yang dilaukan Pemkot saat ini yakni berusaha mengoptimalkan potensi yang dimiliki baik di darat maupun laut, dengan program Kalesang Kintal Kosong dan Jiku Bata atau Sudut Balai Kota untuk pembinaan dan pengembangan UMKM,” terangnya.
Ketiga, Pemkot harus berterima kasih kepada GPM atas peluncuran Alkitab Perjanjian Baru bahasa Melayu Ambon.
Lewat kegiatan ini, lanjutnya, GPM sementara membantu tugas Pemkot dalam upaya pelestarian budaya dan adat istiadat.
“Melalui peluncuran Janji Baru dalam Bahasa Melayu Ambon, GPM sementara mengaajak umat untuk bicara logat Ambon, agar dapat melestarikan budaya dan adat istiadat. jadi pemkot terimakasih karena GPM telah mengambil bagian yang menjad tugas pemerintah untuk menjaga tatanan adat istiadat,” tandas Wattimena.
Sementara itu,Pendeta J. A Tuasela dalam refleksinya yang didasarkan pada Kisah Para Rasul 2 : 41-47, menjelaskan Gereja saat ini memerlukan Reset, penataan ulang, atau diatur kembali agar fungsinya normal kembali sebagaimana gereja mula-mula.
“Apa konsep gereja perlu direset? bukan hanya terkait konversi agama, bukan pula tekait dengan gedung atau mengejar akumulasi angka-angka saja,dimana orang menaksir pertumbuhan gereja dari hal-hal itu saja, tetapi menjadikan reset bergereja. Gereja dijadikan sentral atau pusat dalam mengerjakan kehidupan spritualitas manusia,” ujarnya.
Tuasela melanjutkan, gereja jangan dibatasi pada fungsi hanya gedung, institusi, tempat beribadah atau peristiwa semata tetapi gereja merupakan keluarga spiritual dimana setiap orang yang datang ke gereja spritualitasnya dikuatkan.
“Gereja pada jaman mula-mula juga melakukan aktfitas sosial bukan saja ritual, yakni saling berbagi dengan sukacita dan tulus,” pungkasnya.
Kebaktian Syukur HUT Ke-87 GPM tingkat KPAT, turut dihadiri MPH Sinode GPM, Pendeta Henry Hetharie, Ketua MPK Pulau Ambon Timur, Pendeta O. Ririmasse, Ketua Pantia Hari Besar Gereja (PHBG) KPAT, Edison Sarimanella, serta para Pimpinan OPD di lingkup Pemkot.
Dalam kegaiatan tersebut juga dilakukan Penyerahan Trophy dan Hadiah Lomba Jelang HUT Ke-87 GPM.