Nasional
Temuan Komnas HAM Disebutkan Tidak Ada Penyiksaan terhadap Brigadir J, Murni Luka Tembak
Menurut Komisioner Komnas HAM bidang Penyuluhan Beka Ulung Hapsara, penyebab kematian Brigadir J, kata Beka, murni disebabkan oleh luka tembak akibat
JAKARTA, TRIBUNAMBON.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan tidak menemukan adanya penyiksaan di tubuh Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Hal itu diungkapkan berdasarkan laporan Komnas HAM terkait hasil pemantauan penyelidikan penyebab kematian Brigadir J, Kamis (1/9/2022).
Menurut Komisioner Komnas HAM bidang Penyuluhan Beka Ulung Hapsara, penyebab kematian Brigadir J murni disebabkan oleh luka tembak akibat senjata api.
"Berdasarkan hasil otopsi pertama dan kedua ditemukan fakta tidak adanya penyiksaan terhadap Brigadir J, melainkan luka tembak," ujar Beka.
Adapun temuan faktual Komnas HAM terkait penyebab kematian Brigadir J secara detil ditemukan tujuh luka tembakan masuk dan enam luka tembakan keluar.
Pada Otopsi kedua, temuan luka berkurang menjadi lima luka tembakan masuk dan empat luka tembakan keluar.
Beka menjelaskan, pengurangan jumlah luka tersebut dikarenakan kondisi jenazah yang berbeda saat otopsi pertama dan otopsi kedua yang berbeda.
Kemudian luka tembakan yang menyebabkan Brigadir J meregang nyawa adalah tembakan yang ada di posisi kepala.
"Dua luka tembak penyebab kematian, yakni luka tembak pada kepala dan luka pada dada sisi kanan," ucap Beka.
Baca juga: Sebelum Tembak Brigadir J, Ferdy Sambo Marah dan Berteriak: Kamu Tega Sekali Sama Saya!
Hasil penyelidikan Komnas HAM juga menyimpulkan tidak ada luka sayatan ataupun luka jerat seperti yang diisukan selama ini. "Tidak terdapat luka sayatan, jerat dan atau luka lainnya pada tubuh jenazah selain yang diakibatkan oleh tembakan," imbuh Beka.
Selaras dengan temuan tim forensik
Kesimpulan yang ditarik Komnas HAM tersebut selaras dengan temuan Tim Forensik. Ketua Tim Dokter Forensik Ade Firmansyah memaparkan hasil otopsi kedua Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada Senin (22/8/2022) siang.
Hasil otopsi kedua Brigadir J itu menunjukkan bahwa tidak ada luka selain luka tembak akibat senjata api yang ditemukan di tubuh Brigadir J.
"Tidak ada luka-luka di tubuhnya selain luka-luka akibat kekerasan senjata api," ujar Ade kepada wartawan Senin (22/8/2022).
Dia juga memastikan bahwa tidak ada luka kekerasan lain selain luka tembakan.