Murad Tantang Mahasiswa Duel
Bela Gubernur Maluku, Penjabat Bupati Buru Sebut Wartawan Biadab
Selain membela gubernur, Djalaludin Salampessy juga menyudutkan posisi wartawan karena dianggap tidak memberitakan positif kunjungan Murad Ismail.
Penulis: Fandi Wattimena | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Fandi Wattimena
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Beredar pesan WhatsApp diduga oleh Penjabat Bupati Buru, Djalaludin Salampessy menyikapi insiden Gubernur Maluku Murad Ismail Tantang Pendemo Berkelahi.
Selain membela gubernur, Djalaludin Salampessy juga menyudutkan posisi wartawan karena dianggap tidak memberitakan positif kunjungan Murad Ismail.
Bahkan wartawan disebut telah disiapkan bersamaan dengan aksi unjukrasa menagih janji politik Murad.
Berikut isi chat di grup WhatsApp yang viral di media sosial itu, Minggu (10/7/2022) malam.
"Pak Gub, semoga Allah melaknati orang-orang ini. Pak Gub datang ada bawa bantuan, pembangunan ratus miliar di Kabupaten Buru, dan manfaat lain untuk masyarakat, tidak diberitakan tapi diberitakan hal lain.
Baca juga: Insiden Murad Tantang Berkelahi, Golkar Maluku; Jangan Libatkan Ramli Umasugi
Baca juga: Kecewa dengan Sikap Penjabat Bupati Buru, Ismail Umasugi Mundur dari Jabatan Kadis Kesehatan
Baca juga: Salampessy Tuding Mantan Bupati Buru Ramli Umasugi Dibalik Demo Tagih Janji Kampanye Gubernur Maluku
Biadab, wartawannya segera kita tindak lanjuti Pak Gub. Terlihat jelas mantan punya permainan Pak. Mereka pancing demo dan sudah siapkan wartawan, benar benar keterlaluan. Allah jauhkan Maluku dari bala, Allah merahmati bapak dan keluarga, amin,” tulis Salampessy dalam grup WhatsApp OPD Pemkab Buru yang beredar di media sosial, Sabtu (9/7/2022).

Dikonfirmasi TribunAmbon.com, Salampessy sebut tangkapan layar chat WhatsApp itu fitnah.
"Terkait informasi ini, setelah peristiwa demo, banyak info tentang penyebab kejadian demo, banyak wa yang masuk melaporkan penyebab dan penggerak demo, disampaikan bahwa info seperti ini banyak unsur tidak benarnya, banyak mengandung fitnah," katanya, Senin (11/7/2022) pagi.
Salampessy melanjutkan, chat tersebut tak hanya merugikan dirinya sebagai PJ Bupati buru, akan tetapi juga semua pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), mantan Bupati Buru, hingga wartawan.
Sehari sebelumnya, Salampessy juga meminta masyarakat tidak memandang tantangan duel Murad sebagai hal negatif.
Menurutnya, apa yang disampaikan Murad adalah bentuk sapaan akrab orang Maluku.
"Bukan penafsiran ajak berkelahi. Itu cara sapaan saja sebagai orang Maluku. Saya tidak setuju kalau sesuatu yang kemudian diterjemahkan buruk," kata Salampessy, Minggu (10/7/2022).
Salampessy kemudian membandingkan Gubernur Maluku sebelumnya dengan Murad perihal masih bisa menyempatkan waktu Salat Ied bersama warga di kabupaten