Bacaan Doa
Niat Puasa Dzulhijjah: Nawaitu Shouma Syahri Dzil Hijjah Sunnatan Lillahi Taala
Bacaaan niat Puasa Dzulhijjah, niat Puasa Tarwiyah dan niat Puasa Arafah 1443H/2022, serta beberapa dengan keutamaan jika menjalankan puasa.
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Bacaaan niat Puasa Dzulhijjah, niat Puasa Tarwiyah dan niat Puasa Arafah 1443H/2022.
Puasa sunnah Tarwiyah dan Puasa Arafah ini dilakukan menjelang perayaan Idul Adha 1443 Hijriah/2022, tepatnya pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah.
Sementara Puasa Dzulhijjah dikerjakan 1-7 Dzulhijjah.
Keutamaan puasa di awal Dzulhijjah ini sesuai sabda Rasulullah SAW, yang tertuang dalam tertuang pada hadis Ibnu 'Abbas.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).”
Berdasarkan keputusan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag RI), ditetapkan Hari Raya Idul Adha 2022 akan jatuh pada 10 Dzulhijjah 1443 Hijriah, atau bertepatan pada 10 Juli 2022.
Berdasarkan sidang Isbat tersebut, maka dapat diketahui jika 1 Dzulhijjah jatuh pada 1 Juli 2022.
Maka mudah mengingatnya karena tanggal Hijriyah sama dengan tanggak di kalender Masehi,
- 1 Dzulhijjah jatuh pada hari Jumat, 1 Juli 2022
- 2 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, 2 Juli 2022
- 3 Dzulhijjah jatuh pada hari Minggu, 3 Juli 2022
- 4 Dzulhijjah jatuh pada hari Senin, 4 Juli 2022
- 5 Dzulhijjah jatuh pada hari Selasa, 5 Juli 2022
- 6 Dzulhijjah jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2022
- 7 Dzulhijjah jatuh pada hari Kamis, 7 Juli 2022
- 8 Dzulhijjah jatuh pada hari Jumat, 8 Juli 2022
- 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, 9 Juli 2022
Niat Puasa Dzulhijjah
Adapun bacaan niat puasa 1-7 Dzulhijjah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah termasuk puasa di awal Dzulhijjah, di mana dapat dikerjaan setiap tanggal 8 Dzulhijjah.
Atau dapat dilaksanakan pada Jumat, 8 Juli 2022
Puasa ini memiliki keutamaannya tersendiri yakni dapat membersihkan dan menghapus dosa yang tahun lalu.
Niat puasa Tarwiyah sebagai berikut.
نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى
(Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala)
Artinya, "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
Puasa Arafah
Puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, artinya berdasarkan kalender masehi dilaksanakan pada Senin, Sabtu, 9 Juli 2022.
Puasa Arafah bernilai hukum sunnah muakkad (sangat dianjurkan).
Puasa Arafah istimewa karena Allah membanggakan para hamba-Nya yang sedang berkumpul beribadah di Arafah, tempat di hadapan para Malaikat.
Oleh karena itu, kaum muslimin yang tidak sedang berwukuf di Arafah pun disyariatkan beribadah sebagai gantinya berpuasa satu hari saat kaum muslimin yang berhaji berwukuf di Arafah.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust.M. Syukron Maksum, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai keutamaan menjalankan Puasa Arafah, di antaranya:
Dengan berpuasa Arafah maka Allah SWT akan memberikan ampunan atas dosa-dosa di tahun lalu dan yang akan datang.
Hal tersebut sebagaimana sesuai sabda Rasulullah SAW:
"Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang." (HR. Muslim).
Dalam hadis lain juga diungkapkan Rasulullah bersabda:
"Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang". (Riwayat jamaah ahli hadis kecuali Bukhori dan Turmudzi).
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala.”
Apa Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha?
Berikut keutamaan puasa sunnah Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah menjelang, hari raya Idul Adha.
Puasa tersebut dapat dilakukan di awal Dzulhijjah, seperti saat ini di bulan Dzulhijjah 1443 Hijriah.
Keutamaan puasa di awal Dzulhijjah ini sesuai sabda Rasulullah SAW, yang tertuang dalam tertuang pada hadis Ibnu 'Abbas.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).”
Amalan puasa di awal bulan Dzulhijjah dilaksanakan Rasulullah SAW.
Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi Muhammad SAW mengatakan:
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya."
Baca juga: Jelang Idul Adha, Disperindag Maluku Pastikan Stok Bapok Aman Tapi Harga Bervariasi
Baca juga: Resep Makanan Olahan Daging, Jelang Idul Adha: Sate Kambing dan Gulai Sapi
Baca juga: Dari Gendong Kambing sampai Rebutan Darah, Ini Tradisi Rayakan Idul Adha di Tulehu Maluku
Syarat Hewan yang Dikurbankan
1. Cukup umur
- Unta sekurang-kurangnya berumur 5 tahun.
- Sapi dan kerbau sekurang-kurangnya berumur 2 tahun.
- Kambing sekurang-kurangnya 2 tahun.
- Domba sekurang-kurangnya 1 tahun.
2. Tidak dalam kondisi cacat
- Badannya tidak kurus kering, tidak sedang hamil atau habis melahirkan anak, kaki sehat tidak pincang, mata sehat tidak buta atau cacat yang lainnya.
- Berbadan sehat wal'afiat, kuping/daun telinga tidak terpotong
Waktu pelaksanaan penyembelihan dilakukan pada hari Idul Adha dan 3 hari sesudahnya atau hari Tasyrik.
Tidak ada batasan waktu, boleh dilaksanakan siang dan malam.
Namun menurut Syaikh Al Utsaimin, melakukan penyembelihan di waktu siang itu lebih baik.
Para ulama sepakat penyembelihan kurban tidak boleh dilakukan sebelum terbitnya fajat di hari Idul Adha.
(TribunAmbon.com/Sinatrya)