Maluku Terkini
Pengawasan di Pulau Buru, Wakil Rakyat Terima Keluhan Nelayan soal Sulitnya Peroleh Pertalite
Jika dengan adanya kelangkaan Pertalite, otomatis mereka tidak bisa melaut, dan tentunya berpengaruh terhadap pendapatan belanja hidup sehari-hari mer
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Komisi II DPRD Maluku menerima keluhan nelayan di Pulau Buru, Provinsi Maluku terkait sulitnya peroleh Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.
Faktanya, penggunaan Pertalite sangat dibutuhkan untuk aktivitas melaut bagi nelayan.
Jika dengan adanya kelangkaan Pertalite, otomatis mereka tidak bisa melaut, dan tentunya berpengaruh terhadap pendapatan belanja hidup sehari-hari mereka.
"Tentu ini menjadi atensi DPRD. Kita akan panggil pihak pertamina untuk membahas persoalan ini," kata Halimun kepada wartawan, Rabu (22/6/2022).
Menurutnya, kelangkaan Pertalite itu karena ternyata di kawasan pesisir, tak ada satupun Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan (SPBN).
Selain itu, penyebab lainnya, yakni aturan Pertamina yang melarang melakukan proses pengisian BBM menggunkan jerigen di seluruh SPBU.
"Makanya nelayan mengeluh. Karena itu sangat berdampak kepada mata pencaharian mereka," cetusnya.
Politisi Demokrat itu mengaku, DPRD telah memberikan solusi jangka pendek untuk masalah ini.
Yakni dengan meminta Dinas Perikanan setempat untuk mengeluarkan surat rekomendasi kepada para nelayan.
Rekomendasi itu yang menjadi syarat bagi nelayan agar bisa membeli BBM di sejumlah SPBU yang ada di Buru.
"Jadi harus punya rekomendasi dari Dinas Perikanan. Makanya saat agenda pengawasan, kami sudah mintakan ke dinas terkait untuk mensiasati itu," ungkapnya.
"Tapi nanti setelah semua anggota susah selesai agenda pengawasan, kita undang pihak terkait untuk membahasnya lebih lanjut," tandas Halimun.