Viral Fahri Merasa Digagalkan Masuk Bintara Polri, Ternyata Tak Lolos karena Buta Warna Parsial

Zulpan membantah anggapan bahwa Fahri tak lolos Bintara Polri 2022 karena sengaja digagalkan, tetapi tak lolos tes kesehatan karena buta warna parsial

Kolase Instagram @hillarybrigitta/Kompas TV
Zulpan membantah anggapan bahwa Fahri tak lolos Bintara Polri 2022 karena sengaja digagalkan, tetapi tak lolos tes kesehatan karena buta warna parsial 

TRIBUNAMBON.COM - Belakangan viral di TikTok, pemuda bernama Fahri Fadilah Nur Rizki mengadu ke Kapolri hingga Presiden karena merasa digagalkan untuk masuk Bintara Polri 2022.

Dalam video yang viral dan mendapat banyak dukungan tersebut, Fahri menuding adanya kecurangan dalam seleksi calon Bintara Polri 2022.

Fahri pun membeberkan sejumlah kejanggalan yang dialaminya.

Menanggapi ramainya video tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Endra Zulpan pun memberi tanggapan.

Zulpan membantah anggapan bahwa Fahri tak lolos pendidikan Bintara Polri 2022 karena sengaja digagalkan oleh Polda Metro Jaya.

Fahri sebelumnya, jelas Zulpan, sudah tiga kali mendaftarkan dirinya sebagai calon siswa Bintara di Polda Metro Jaya sejak 2019 hingga 2021.

Baca juga: Polisi Ungkap 6 Kasus Judi Togel dan Sabung Ayam di Ambon, Masyarakat Diminta Lapor Lokasi Lainnya

Baca juga: Ibu Menyusui Ditahan Polisi, Dinas P3A Maluku Bakal Upayakan Hak Bayi Terima ASI Terpenuhi

Namun Fahri tidak lolos dalam seleksi tahun 2019 dan 2020, serta dinyatakan tidak memenuhi syarat.

Pada tahun 2021, Fahri dinyatakan lolos seleksi bintara tahap 1 tahun anggaran 2022.

Berdasarkan surat dari Mabes Polri, peserta yang lolos diwajibkan untuk mengikuti kegiatan supervisi.

Dari Kegiatan supervisi itulah Fahri dinyatakan tidak lolos karena tidak memenuhi syarat kesehatan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dari Biddokkes Polda Metro Jaya, dan disaksikan oleh Kabid Propam serta Sekretariat SDM Polda Metro Jaya, Fahri dinyatakan menderita buta warna parsial.

Padahal syarat untuk menjadi anggota Polri harus tidak buta warna.

"Hasilnya buta warna parsial ini yang membuat yang bersangkutan tidak bisa mengikuti pendidikan, karena ini syarat mutlak. Untuk anggota Polri adalah harus tidak buta warna ini syarat utama dari sisi kesehatan yang harus dipahamkan," terang Zulpan Kompas.com, Senin (30/5/2022).

Baca juga: Viral Wanita 29 Tahun Ancam Polisikan Safa karena Hina Idol K-Pop NCT Dream, Trending di Twitter

Baca juga: Polemik Anggota TNI-Polri Aktif Jadi Pj Kepala Daerah, ini Saran Guru Besar Universitas Padjadjaran

Sebelumnya, Fahri memberikan pernyataan di akun TikTok pribadinya bahwa ia sengaja digagalkan masuk Bintara Polri 2022 dan digantikan peserta lain.

Dalam pernyataan tersebut, Fahri menuntut keadilan dari Kapolda Metro Jaya, Kapolri hingga Presiden.

"Saya siswa Bintara Polri yang digagalkan ketika mau berangkat pendidikan," kata Fahri saat memperkenalkan diri kepada Kapolri dan Presiden dalam video tersebut.

Fahri mengaku telah dinyatakan lolos dengan peringkat 35 dari 1.200 siswa.

"Saya sudah lulus terpilih, ranking saya 35 dari 1.200 orang dari Polda Metro Jaya. Saya sudah dinas selama 6 bulan dan ketika saya mau berangkat pendidikan, nama saya digantikan orang yang sudah gagal sebelumnya," terang Fahri.

Maka dari itu, Fahri meminta kepada Presiden, Kapolri dan seluruh jajarannya untuk meloloskannya kembali.

"Mohon kebijaksanaannya Pak Presiden dan Pak Kapolri, dan Kapolda dan anggota dewan untuk mengembalikan hak saya untuk berangkat pendidikan dalam Polri," pinta Fahri.

Ia pun kembali menjelaskan bahwa dirinya tak jadi mengikuti pendidikan Bintara Polri karena tak lolos di gelombang dua.

"Pada saat pengumuman, bapak Kapolda sendiri yang bilang bahwasanya tidak ada yang digagalkan, tidak ada hal apapun, pasti berangkat gelombang dua. Dan ketika gelombang dua, ketika mau berangkat pendidikan nama saya digantikan oleh orang yang gagal," kata Fahri sambil menangis.

Pernyataan Fahri tersebut menjadi bahan perbincangan yang hangat hingga menarik perhatian anggota DPR RI dari fraksi Partai Nasdem, Hillary Brigitta Lasut.

Ia mengunggah ulang video pernyataan Fahri dan menandai Kapolri Listyo Sigit Prabowo beserta jajarannya.

Hillary meminta Polri untuk mengusut tuntas seandainya ada kecurangan dalam proses seleksi Bintara Polri 2022.

"Kami yakin dari jajaran polda dan polri sudah sekuat tenaga mengupayakan yang terbaik untuk menjamin proses seleksi, tapi sekiranya di lapangan ada yang tidak sejalan dengan komitmen pak kapolri dan pak kapolda, biar ditumpas habis, agar tidak merusak mental generasi muda yang mau mengabdikan diri," tulis Hillary.

(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Mengendalikan Harga Daging Ayam

 

Harumnya Hilirisasi Kemenyan

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved