Global

Australia Tawarkan Vaksin untuk Bantu Indonesia Atasi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

Penyakit yang sangat menular ini, dan yang belum ada di Australia, diyakini telah menyebar dari Malaysia dan menandai serangan PMK pertama di Indonesi

Editor: Adjeng Hatalea
Fandi Wattimena
Hewan ternak di Lapangan Hatukau, Batu Merah, Rabu (7/7/2021) 

CANBERRA, TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah Australia telah menawarkan bantuan dana kepada Indonesia untuk mendapatkan vaksin guna mengatasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Indonesia belum secara resmi mengumumkan wabah tersebut ke Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, tetapi lebih dari 2.000 ekor sapi diketahui telah terinfeksi di kabupaten-kabupaten di Sumatra Utara dan Jawa Timur.

Penyakit yang sangat menular ini, dan yang belum ada di Australia, diyakini telah menyebar dari Malaysia dan menandai serangan PMK pertama di Indonesia sejak 1986.

Tawaran bantuan itu datang ketika pejabat pemerintah dan sektor peternakan Australia tengah bekerja untuk menjaga status bebas PMK Australia, sekaligus mempertahankan akses ke pasar ekspor global.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin (9/5/2022), Departemen Pertanian, Air dan Lingkungan Australia mengonfirmasi telah diberitahu tentang wabah PMK dan menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk memerangi dan mengatasi wabah itu.

Baca juga: Waspada PMK Hewan Ternak Jelang Idul Adha, Begini Penjelasan Dokter Hewan di Ambon

"Menanggapi wabah di Indonesia, kami telah menyarankan industri peternakan untuk waspada, meningkatkan kesadaran di perbatasan, khususnya di utara, memberikan saran kepada pemerintah negara bagian dan teritori, dan berhubungan dengan rekan-rekan Indonesia," ungkap isi pernyataan dari Departemen Pertanian, Air, dan Lingkungan Australia.

"Persiapan sebelumnya termasuk pendirian bank vaksin PMK pada tahun 2004 untuk memastikan Australia memiliki akses ke vaksin jika mereka diminta untuk menanggapi wabah, jelas Departemen.

Menurut Departemen Pertanian, Air, dan Lingkungan Australia, risiko wabah PM ke Australia tetap rendah dengan tidak adanya kontak dekat antara hewan atau impor produk yang terinfeksi.

Wabah di Indonesia bikin peternah Australia waspada

Wabah di Indonesia telah membuat produsen ternak dan perwakilan industri waspada di Australia, karena dampak multi-miliar dolar yang diperkirakan jika PMK terdeteksi di negara tersebut.

Pemodelan oleh Biro Pertanian dan Ekonomi Sumber Daya dan Ilmu Pengetahuan Australia (ABARES) pada 2013 menentukan bahwa wabah besar PMK di Australia akan merugikan Australia lebih dari 50 miliar dollar Australia, tetapi Cattle Council memperkirakan angka itu sekarang bisa menjadi 100 miliar.

Presiden Cattle Council of Australia, Markus Rathsmann, mengatakan laporan PMK di Indonesia adalah "seruan peringatan" bagi otoritas industri dan biosekuriti.

"Kami tentu harus waspada dan harus memastikan sistem kami siap untuk serangan. Kita harus ingat bahwa PMK hadir di sebagian besar negara Asia Tenggara," kata dia.

"Australia membantu Indonesia memberantas PMK di masa lalu, dan seperti yang kita lakukan dengan penyakit penebalan kulit. Saya yakin pemerintah Australia akan membantu pemerintah Indonesia memberantasnya lagi," ungkap Rathsmann.

Penyebaran penyakit mulut dan kuku ke Indonesia terjadi saat negara tersebut sedang bergulat dengan wabah penyakit penebalan kulit.

Australia kekurangan dokter hewan Kepala urusan veteriner dan publik untuk Asosiasi Dokter Hewan Australia, Cristy Secombe, mengatakan dokter hewan Australia memainkan peran biosekuriti penting untuk sektor pertanian.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved