Global

Kerusuhan di Sri Lanka Berlanjut, Pihak Berwenang Terbitkan Perintah Tembak di Tempat

Pihak berwenang Sri Lanka mengeluarkan perintah tembak di tempat pada Selasa (10/5/2022) untuk memadamkan kerusuhan lebih lanjut, sehari setelah pulau

Editor: Adjeng Hatalea
(AP PHOTO/ERANGA JAYAWARDENA)
Seorang pria Sri Lanka bereaksi terhadap gas air mata saat dia berjalan melewati lokasi protes anti-pemerintah yang dirusak di luar kantor presiden di Kolombo, Sri Lanka, Senin, 9 Mei 2022. (AP PHOTO/ERANGA JAYAWARDENA) 

Massa kemudian melakukan pembalasan di seluruh negeri hingga larut malam. Puluhan rumah politisi partai yang berkuasa dibakar, dan kediaman resmi perdana menteri di ibu kota coba diterobos.

Dalam kekerasan selanjutnya, polisi menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa dan mengumumkan jam malam di seluruh negara Asia Selatan itu hingga Rabu (11/5/2022).

Massa yang marah membakar rumah setidaknya 41 politisi pro-Rajapaksa. Beberapa rumah Rajapaksa dibakar, sementara museum keluarga di desa leluhur mereka dihancurkan. Mahinda harus diselamatkan dalam operasi militer sebelum fajar, setelah ribuan pengunjuk rasa yang marah menyerbu kediaman resminya dan melemparkan bom bensin.

Di luar Kolombo, anggota parlemen dari partai yang berkuasa Amarakeerthi Athukorala menembak dua orang dan menewaskan salah satunya, ketika dia dikepung oleh kerumunan pengunjuk rasa, kata polisi. Anggota parlemen itu kemudian bunuh diri, kata petugas, tetapi partai yang berkuasa mengatakan dia telah dibunuh. Pengawal anggota parlemen juga tewas.

Politisi partai berkuasa lainnya, yang tidak disebutkan namanya, menembak mati dua pengunjuk rasa dan melukai lima lainnya di selatan, tambah polisi.

Kepala HAM PBB Michelle Bachelet mengatakan Selasa (10/5/2022) dia "sangat terganggu" oleh kekerasan yang dilakukan baik oleh pendukung pemerintah dan "kekerasan massa" berikutnya terhadap anggota partai yang berkuasa.

Bachelet dalam sebuah pernyataan menyerukan penyelidikan dan mendesak pemerintah untuk "terlibat dalam dialog yang berarti dengan semua bagian masyarakat".

(Kompas.com / Bernadette Aderi Puspaningrum)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved