Global

Ukraina Minta Bantuan Peralatan dalam Jumlah Besar untuk Amankan Pembangkit Nuklir

Ukraina mengajukan daftar lengkap peralatan", yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir selama perang dengan Rusia, menuru

Editor: Adjeng Hatalea
(AP PHOTO/OLEKSANDR RATUSHNIAK)
Pemandangan konstruksi shelter menutupi reaktor yang meledak di pembangkit nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina, Selasa, 5 April 2022. (AP PHOTO/OLEKSANDR RATUSHNIAK) 

KYIV, TRIBUNAMBON.COM - Ukraina mengajukan daftar lengkap peralatan", yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir selama perang dengan Rusia, menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Ini termasuk perangkat pengukuran radiasi, bahan pelindung, bantuan terkait komputer, sistem catu daya dan generator diesel, kata Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi pada Sabtu (23/4/2022) sebagaimana dilansir Reuters.

"Kami akan mengoordinasikan pelaksanaan bantuan yang akan diberikan IAEA dan negara-negara anggotanya, termasuk dengan mengirimkan peralatan yang dibutuhkan langsung ke lokasi nuklir Ukraina," katanya.

"Kebutuhannya sangat besar dan saya sangat berterima kasih atas dukungan yang cukup besar yang telah ditunjukkan oleh Negara-negara Anggota kami yang bersedia menyediakannya." Grossi mengatakan IAEA masih belum menerima transmisi data jarak jauh dari sistem pemantauannya yang dipasang di reaktor Chernobyl yang sudah tidak berfungsi.

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional itu akan mengunjungi Chernobyl minggu depan ketika organisasi itu meningkatkan upaya untuk "mencegah bahaya kecelakaan nuklir".

Baca juga: Rusia Selidiki Keberadakan Pasukan Khusus Inggris di Ukraina

Chernobyl, tempat bencana nuklir terburuk dalam sejarah, jatuh ke tangan Rusia pada hari pertama invasi negara itu ke Ukraina, dan mengalami pemadaman listrik dan komunikasi.

Kekhawatiran bencana nuklir baru

Tentara Rusia menarik diri dari pabrik pada akhir Maret, menurut Kyiv.

Sejak itu, situasi berangsur-angsur kembali normal, menurut laporan harian dari IAEA berdasarkan informasi dari regulator Ukraina.

Namun, pada pertengahan April, pihak berwenang Ukraina mengatakan mereka tidak dapat memulihkan pemantauan radiasi di lokasi tersebut.

Rafael Grossi akan tiba pada 26 April, peringatan bencana 1986, dengan tim ahli dari badan PBB untuk melakukan pemeriksaan radiasi dan mengirimkan peralatan penting.

“Berdasarkan pengukuran ilmiah dan evaluasi teknis kami, kami akan dapat lebih memahami situasi radiologis di sana,” katanya dilansir dari AFP. Staf reaktor, yang dipaksa bekerja tanpa henti selama berminggu-minggu, sekarang dirotasi.

Namun jembatan yang rusak dan kegiatan pembersihan ranjau membuat sulit untuk beroperasi di daerah itu, menurut Ukraina kepada IAEA minggu ini.

Grossi memuji staf dan mengatakan dia berharap dapat berbicara dengan mereka.

"Mereka telah melalui lebih dari yang bisa kita bayangkan, dan mereka pantas mendapatkan rasa hormat dan kekaguman penuh kita untuk menjaga keselamatan dan keamanan situs meskipun dalam situasi yang mengerikan," katanya.

Sumber: Info Komputer
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved