Global

Pilpres Perancis: Macron Sebut Larangan Hijab Bisa Picu Perang Saudara

Dalam debat presiden yang disiarkan televisi, Le Pen menegaskan bahwa dia mendukung ide kontroversialnya untuk melarang jilbab yang dia sebut seragam

Editor: Adjeng Hatalea
(AP PHOTO/FRANCOIS MORI)
Layar menampilkan wajah petahana Emmanuel Macron (kiri) dan Marine Le Pen yang berlaga di Pilpres Perancis 2022. Gambar diambil di Paris, Perancis, Minggu (10/4/2022). (AP PHOTO/FRANCOIS MORI) 

PARIS, TRIBUNAMBON.COM - Presiden Perancis Emmanuel Macron pada Rabu (20/4/2022) memperingatkan, saingan sayap kanannya yaitu Marine Le Pen berisiko memicu perang saudara jika terpilih dan menerapkan rencananya untuk melarang pemakaian jilbab Muslim di depan umum.

Dalam debat presiden yang disiarkan televisi, Le Pen menegaskan bahwa dia mendukung ide kontroversialnya untuk melarang jilbab yang dia sebut seragam Islamis, tetapi dia mengatakan tidak berperang melawan Islam.

Macron menjawab, "Anda akan menyebabkan perang saudara jika Anda melakukan itu. Saya mengatakan ini sepenuh hati."

"Perancis, rumah pencerahan dan universalisme, akan menjadi negara pertama di dunia yang melarang simbol agama di ruang publik. Itu yang Anda usulkan, tidak masuk akal," lanjutnya dikutip dari AFP.

Baca juga: Ini Alasan Capres Perancis Marine Le Pen Ingin Melarang Hijab di Masa Kepemimpinannya

"Anda mengusulkan berapa banyak polisi yang mengejar jilbab atau kippa atau simbol agama?" Le Pen awalnya berusaha mengacuhkan isu larangan jilbab ketika ditanya tentang hal tersebut, dengan mengatakan itu digembar-gemborkan media beberapa hari terakhir ini meskipun hanya satu bagian dari keseluruhan.

"Apa yang ingin saya lakukan adalah melawan Islamisme, karena tidak seperti apa yang Anda katakan, saya tidak lupa bahwa ada terorisme, saya tidak lupa bahwa ada Islamis," katanya kepada Macron.

"Saya pikir kita perlu memperkenalkan undang-undang yang menentang ideologi Islam. Saya tidak melawan agama, saya tidak melawan Islam, yang merupakan agama yang mendapat tempat (di Perancis)," tambahnya.

"Saya melawan ideologi Islamis yang merupakan cara berpikir merusak fondasi republik kita, yang merusak kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, merusak sekularisme, merusak demokrasi," kata Marine Le Pen yang akan maju ke putaran kedua pilpres Perancis pada 24 April 2022.(*)

(Kompas.com / Aditya Jaya Iswara)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved