Dirjen Perdagangan Luar Negeri jadi Tersangka Mafia Minyak Goreng, Mendag Lutfi Terkejut & Prihatin
Mantan pecatan komisaris BUMN yang juga Ketua Jokowi Mania, Imanuel Ebenezer mendesak Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mundur.
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Mantan pecatan komisaris BUMN yang juga Ketua Jokowi Mania, Imanuel Ebenezer mendesak Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mundur.
Hal itu karena anak buah Lutfi menjadi mafia minyak goreng yang menyusahkan rakyat Indonesia.
Seperti diketahui Kejaksaan mengusut korupsi di lingkungan Kementerian Perdagangan (Kemendag) soal penjualan ekspor Crude Palm Oil (CPO) ke luar negeri.
Menurut dia, Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi harus bertanggungjawab atas dugaan kasus korupsi itu, bahkan kata dia, Lutfi harus mundur sebagai bentuk tanggung jawab.
"Lutfi ini memulai jabatannya dengan polemik. Dari salah bicara kue bipang, impor beras hingga minyak goreng dll.
Harusnya game over dia," kata pria yang akrab disapa Noel itu dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/4/2022).
Atas adanya temuan ini, Noel melihat, kepercayaan masyarakat kepada Mendag Lutfi makin terlihat anjlok.
Baca juga: Ustad Tuasikal Sebut Dendang Sahur jadi Media Kreasi Pemuda Maluku saat Ramadan
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Ambon Kamis, 21 April 2022 dan Waktu Azan Magrib 19 Ramadhan 1443 H
Baca juga: Salurkan 2.000 Paket Sembako, Polda Maluku Sasar Tukang Becak dan Penyapu Jalanan
Terlebih kata dia, penjelasan Mendag soal minyak goreng seperti membela diri.
Hal ini diperparah dengan adanya penangkapan Dirjen Perdagangan Luar Negeri (PLN) Kemendag dan 3 pengusaha CPO.
"Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Lutfi sebelumnya banyak yang kontraproduktif dan tak menjadi solusi jitu dalam mengatasi permasalahan minyak goreng. Dia sudah gak mampu lagi," ucapnya.
Aktivis 98 ini mendukung penuh Kejaksaan Agung untuk mengusut dan memeriksa Lutfi.
Bahkan kata dia penting dilakukan untuk penegakan hukum.
Setidaknya kata dia, nantinya masyarakat dapat mengetahui siapa saja yang terlibat menjadi mafia dari penggelapan minyak goreng yang belakangan ini menuai polemik.

Mendag Lutfi Ngaku Kaget Anak Buahnya Jadi Tersangka Mafia Minyak Goreng, Janji Beri Bantuan Hukum
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi buka suara terkait kasus mafia minyak goreng yang diduga melibatkan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana.
Hal ini terlihat dari unggahan di akun Instagram Mendag Lutfi, dalam kolom keterangan, Menteri Perdagangan M Lutfi 'terkejut dan prihatin' atas penetapan tersangka Indrasari dalam kasus gratifikasi pemberian izin ekspor minyak sawit.
Lutfi menyatakan, pihaknya mendukung proses peradilan dan penegakan hukum yang sedang berjalan.
Serta akan selalu kooperatif dan suportif dalam membantu tugas para penegak hukum.
"Menanggapi terjeratnya salah satu pejabat @kemendag, saya terkejut dan prihatin.
Saya sampaikan pada internal Kementerian Perdagangan dan masyarakat terkait perkembangan terakhir.
Bahwa:
Kami mendukung proses peradilan dan penegakan hukum yang sedang berjalan.
Kami akan selalu kooperatif dan suportif dalam membantu tugas para penegak hukum.
Sebagai pimpinan di @Kemendag, saya percaya loyalty is top down, bukan bottom up.
Tentunya kami menyediakan bantuan hukum bagi seluruh pegawai @kemendag dalam menjalankan tugasnya,
selagi semuanya bekerja dalam alur dan pekerjaannya sebagaimana mestinya demi kepentingan rakyat Indonesia," tulisnya.
Pengungkapan kasus ini dianggap bisa membantu mengatasi masalah kelangkaan minyak goreng.
Unggahan itu juga berisi penegasannya bahwa sampai isu ini sepenuhnya teratasi, pekerjaan rumah masih belum selesai.
Kejaksaan Agung sebelumnya menetapkan empat orang tersangka dalam kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO/minyak sawit) atau bahan baku minyak goreng (migor).
Mereka adalah Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana; Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia berinisial Master Parulian Tumanggor; Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group (PHG) berinisial Stanley MA; dan General Manager di Bagian General Affair PT Musim MAS berinisial Togar Sitanggang.
(TribunAmbon.com)(Kompas.com)