PTM di Ambon
Curhat Siswa SD Inpres 25 Ambon, Akhirnya Bisa Sekolah Tatap Muka
Para pelajar, khususnya di tingkat Sekolah Dasar sangat antusias menyambut adanya PTM ini setelah hampir dua tahun dialihkan ke pembelajaran daring.
Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon akhirnya mengizinkan Pembelajaran Tatap Muka Terbata pada Senin (7/3/2022).
Para pelajar, khususnya di tingkat Sekolah Dasar(SD) sangat antusias menyambut adanya PTM ini setelah hampir dua tahun dialihkan ke pembelajaran daring.
Kegembiraan dan antusias itu ditunjukan salah seorang siswa kelas 5 SD Inpress 25 Ambon.
Siswa bernama lengkap Mira Stania Matly ini mengaku, lebih menyukai sekolah tatap muka dibanding pembelajaran daring atau online.
Pasalnya, setiap kali mengikuti kelas daring, sambungan internetnya selalu tidak maksimal.
Hal itu turut mengganggu kelancaran proses belajarnya selama ini.
Ditambah lagi, saat daring harus berganti menggunakan gawai dengan kakaknya yang kelas 6 SD.

""Iya ganti-ganti hp. Sering masalah jaringan internet, lebih senang sekarang belajar di sekolah," kata Mira kepada TribunAmbon.com usai PTM Terbatas di SD Inpres 25 Ambon, Senin.
Siswi berusia 11 tahun ini pun senang, akhirnya bisa kembali bertatap muka dengan para guru, dan teman sekelasnya, meski dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Iya senang, bisa ketemu guru-guru, teman-teman, belajar di sekolah, lebih menyenangkan," tambahnya.
Senada dengan Mira, Almendo kelas 3 SD Inpres 25 pun mengatakan hal yang sama.
Almendo mengaku lebih menyukai belajar di sekolah lantaran lebih cepat memahami.
"Kalau daring cuma bisa liat layar, kalau sekolah bisa langsung ketemu jadi seru," kata Almendo.
Diketahui, sebanyak 100 SD dari 196 SD di Ambon gelar PTM Terbatas perdana, Senin.