Kabar Artis
Buya Yahya Komentari Kasus Viral soal KDRT, Ingatkan Agar Suami Istri Tidak Saling Mencaci Maki
Kasus kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT belakangan ini menjadi isu yang hangat dibicarakan.
Penulis: Sinatrya Tyas | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Buya Yahya berikan tanggapan terkait kasus yang viral soal KDRT, suami memukul istri dalam Islam.
Di antara kekerasan yang dilakukan suami ialah memukul sang istrinya.
Dalam Islam memang suami memiliki hak untuk menegur bahkan menghukum sang istri apabila tidak mau menurutinya.
Namun, selama ini menjadi salah kaprah yakni terkait suami boleh memukul istrinya.
Lantas, bagaimana sebenarnya hal yang diperbolehkan terkait suami memukul istri dalam Islam?
Berikut ini penjelasan Buya Yahya yang dibagikan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Terkait suami yang sering mencaci maki istrinya, Buya Yahya memberikan tanggapan selengkapnya.
"Laki-laki baik itu tidak akan mencaci istrinya, biarpun istrinya layak untuk dicaci, paham kau para laki-laki," tegas Buya Yahya.
"Laki-laki yang baik tidak akan memukul istrinya biarpun istrinya layak dipukul, dalam Alquran itu harus dipukul, pukulnya itu bukan pukul bogem tapi maksudnya pukul pakek ujung siwak, bukan langsung pake tongkat, masuk rumah sakit jahit 16, itu laki-laki gila," tambahnya.
"Maka jangan biasakan lisanmu lisan mencaci," tutur Buya Yahya.
Baca juga: Oki Setiana Dewi Minta Maaf dan Tegaskan Menolak KDRT, Sebut Ceramahnya Sudah Ceramah 2 Tahun Lalu
Baca juga: Viral Ceramah Oki Setiana Dewi soal Menjaga Aib Suami, Dianggap Normalisasi KDRT
Baca juga: Isi Ceramah Oki Setiana Dewi Menuai Kritik, Berikan Contoh Sembunyikan Aib Suami
Baca juga: Inilah Penyebab Pesan WhatsApp Tidak Terkirim, Terjadi Pemblokiran dan Selesaikan Proses Verifikasi
Bahkan Buya Yahya menambahkan jika mencaci merupakan hal yang bisa menular.
Apabila suaminya sering mencaci, maka tidak menuntup kemungkinan istrinya ikut mencaci.
Oleh sebab itu, Buya Yahya mengingatkan agar tidak saling mencaci maki.
"Zaman ini zamannya caci maki, apalagi zaman pemilihan umum, caci maki dan olok-olokan dan sebagainya. Kadang yang diolok macem-macem,
saya keluar dari wilayah olok-olokan, capek tanggung jawab di hadapan Allah Subhanahuwata'ala," ungkap Buya Yahya.