Kesehatan
Bagaimana Membedakan Gejala Omicron dengan Flu Biasa?
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan total kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia mencapai 3.161 kasus.
Melansir laman Kemenkes (27/1/2022), Budi menyebutkan bahwa gejala Omcron menyerupai flu biasa, yaitu batuk dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
Uniknya, pasien penderita varian Omicron jarang mengalami anosmia atau kehilangan indera penciuman seperti yang dirasakan pasien varian Delta. Bahkan pasien penderita varian Omicron juga jarang merasakan sesak napas.
Namun, bagi penderita varian Omicron yang bergejala berat dan komorbid memiliki peluang sesak napas lebih besar
“Komorbid itu kekebalan tubuhnya lemah sehingga tidak cuma batuk atau pilek saja. Tapi berpeluang besar terjadi sesak napas. Sebaliknya, jika kekebalan tubuhnya bagus, gejalanya ringan hampir menyerupai flu biasa,” kata Reviono.
Gejala flu biasa
Sementara itu, gejala flu biasa sedikit berbeda dengan gejala pasien penderita varian Omicron. Dilansir dari WHO, gejala flu sebagai berikut:
- Demam
- Batuk
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
- Merasa tidak enak badan
- Sakit tenggorokan
- Pilek
Selaras dengan pernyataan WHO, Prof Reviono juga mengatakan bahwa gejala flu meliputi hidung tersumbat, pilek atau sekresi hidung, pusing, sakit kepala, dan demam.
“Gejala batuk pada flu itu jarang terjadi. Flu biasanya pilek atau sekresi hidung saja,” ungkap dia.
Perbedaan gejala Omicron dan flu biasa
Meskipun hampir mirip, gejala Omicron dan flu biasa memiliki sedikit perbedaan.
Beberapa gejala yang membedakannya, di antaranya yakni:
- Nyeri tenggorokan dan gatal. Jika salah satu gejala yang dirasakan adalah nyeri tenggorokan dan gatal sebaiknya Anda melakukan pengecekan. Pasalnya, nyeri tenggorokan dan gatal jarang dijumpai pada gejala flu biasa. Sebaliknya, gejala ini ditemukan pada pasien terinfeksi varian Omicron.
- Batuk kering. Penderita flu jarang bergejala batuk. Sementara pada penderita virus corona varian sebelumnya, batuk kering menjadi salah satu indikasinya.
- Kehilangan indera penciuman dan sesak napas atau napas pendek. Meskipun kedua gejala ini jarang ditemui pada pasien Omicron, namun jika Anda merasakannya besar kemungkinan Anda terinfeksi virus Covid-19 varian sebelumnya.
Penanganan pertama kepada pasian yang bergejala
Bagi pasien penderita varian Omicron yang bergejala ringan, Budi Gunadi melalui laman Kemenkes menyarankan untuk tidak panik dan segera melalukan isoman di rumah.
Selama isoman di rumah, pasien penderita varian Omicron bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya dengan mengonsumsi vitamin dan minum obat jika bergejala ringan.
''Sebagian besar kasus Omicron adalah OTG atau asimtomatik atau gejala sakitnya ringan. Jadi hanya gejala pilek, batuk, atau demam yang sebenarnya bisa sembuh tanpa perlu dibawa ke rumah sakit,'' ucap Budi Gunadi, Kamis,(3/2/2022).