Global

Potong Kurban Sambil Mabuk, Seorang Imam Salah Sasar Kepala Orang Bukan Kambing

Seorang imam pemabuk di India didakwa karena telah membunuh seorang pria selama proses potong kurban hewan untuk perayaan Sankranthi.

Editor: Adjeng Hatalea
Fandi Wattimena
Ilustrasi Hewan Kurban 

NEW DELHI, TRIBUNAMBON.COM - Seorang imam pemabuk di India didakwa karena telah membunuh seorang pria selama proses potong kurban hewan untuk perayaan Sankranthi.

Outlet berita lokal melaporkan bahwa insiden pada Minggu (16/1/2022), terjadi karena ketidaksengajaan.

Korban, seorang pria berusia 35 tahun bernama Suresh, saat itu sedang memegang kambing yang akan dikorbankan di desa Valasapalli, distrik Chittoor, Andhra Pradesh, India.

Terdakwa, bernama Chalapati, seharusnya melakukan pengorbanan hewan dan memotong kepala kambing.

Namun, imam itu akhirnya mengarahkan pisau ke leher Suresh sebagai gantinya. Beberapa laporan lokal mengatakan korban terpenggal.

Baca juga: Pengadilan Namibia Tolak Akui Pernikahan Sesama Jenis

Kantor berita United News of India (UNI) melaporkan bahwa Suresh meninggalkan istri dan dua anaknya.

Menurut UNI, acara potong korban itu terjadi sebagai bagian dari festival hewan Kanuma, juga dikenal sebagai Pasuvula Panduga.

Tepatnya pada hari ketiga Sankranthi di Andhra Pradesh. Itu diselenggarakan di kuil lokal Yellamma, yang didedikasikan untuk dewi pelindung Andhra Pradesh.

Newsweek pada Rabu (19/1/2022) mengutip laporan lokal yang mengatakan bahwa menurut polisi, Chalapathi mabuk pada saat pengorbanan dan meleset dari targetnya.

Suresh mengalami pendarahan hebat dan dilarikan ke rumah sakit pemerintah Madanpelle, di mana dia dinyatakan meninggal. Laporan lokal mengatakan bahwa Chalapati telah ditangkap oleh polisi.

Newsweek telah menghubungi polisi distrik Chittoor untuk memberikan komentar.

Sankranti adalah festival Hindu yang didedikasikan untuk menyembah dewa Matahari, Dewa Surya.

Festival ini menandai hari ketika matahari transit ke Makara Rashi atau zodiak Capricorn. Menurut kalender matahari, perayaan ini jatuh pada 14 Januari setiap tahun. Namun acaranya dapat berlanjut selama beberapa hari.

Baca juga: Seorang Ibu di Arab Saudi Berhasil Melahirkan 10 Bayi Kembar Secara Alami

Festival ini juga menandai akhir musim dingin, waktu sinar matahari yang lebih lama, dan awal musim panen baru.

Menurut Asia Highlights, orang cenderung merayakan festival dengan pergi ke kuil dan mandi di Sungai Gangga.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved