Nasional

BPOM Izinkan Penggunaan Darurat terhadap 5 Merek Vaksin Ini untuk Booster

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap lima jenis vaksin Covid-19 s

Editor: Adjeng Hatalea
europeanpharmaceuticalreview.com
ILUSTRASI vaksin Covid-19- Cerita Relawan Vaksin Covid-19:5 Jam Setelah Disuntik Merasa Sangat Mengantuk,Lalu Badan Lebih Segar 

JAKARTA, TRIBUNAMBON.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) terhadap lima jenis vaksin Covid-19 sebagai vaksin booster pada Senin (10/1/2022).

Kelima merek vaksin tersebut adalah Coronavac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.

Adapun tiga vaksin yaitu Coronavac, Pfizer dan AstraZeneca bersifat homologous atau pemberian dosis ketiga sama dengan dosis pertama dan dosis kedua.

Sementara untuk vaksin moderna bersifat homologous dan heterologous atau pemberian vaksin dosis ketiga berbeda dengan dosis pertama dan kedua.

Kemudian vaksin Zifivax bersifat heterologous.

Kepala BPOM Penny K Lukito menyebutkan, sebelum disetujui sebagai vaksin booster, lima vaksin tersebut sudah melalui proses kajian dan evaluasi dari tim ahli nasional penilai obat atau vaksin.

"Dan telah mendapatkan rekomendasi memenuhi persyaratan yang ada dan dilanjutkan dengan pemberian izin penggunaan darurat," kata Penny dalam konferensi pers secara virtual, Senin.

Berikut ini 5 jenis vaksin yang bisa digunakan sebagai vaksin booster beserta efek samping:

1. Coronavac PT Bio Farma

Bahan baku vaksin ini dibeli dari Sinovac, perusahaan vaksin asal China. Dinamakan Coronavac PT Bio Farma Setelah melalui proses pengolahan di Bio Farma. 

Vaksin ini bersifat homologous. Adapun untuk pemberiannya sebanyak satu dosis terhadap kelompok usia dewasa 18 tahun ke atas.

Hasil uji klinik dari vaksin ini menunjukkan bahwa vaksin Coronavac memiliki reaksi lokal pasca penyuntikan seperti nyeri di tempat suntikan.

Selain itu, imunogenisitas dari Coronavac menunjukkan, peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21 sampai 35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster pada kelompok dewasa.

2. Pfizer Vaksin

Pfizer juga bersifat homologous dan pemberiannya sebanyak satu dosis setelah 6 bulan mendapatkan vaksin dosis pertama dan dosis kedua.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved