Global

Rusia Kirim Pasukan Bantu Atasi Kerusuhan di Kazakhstan

Pihak berwenang mengatakan sedikitnya 18 anggota pasukan keamanan tewas, dua di antaranya ditemukan dalam kondisi terpenggal.

Editor: Adjeng Hatalea
(AP PHOTO/VLADIMIR TRETYAKOV)
Polisi anthuru-hara membentuk barikade untuk memblokade para pengunjuk rasa dalam demo di Almaty, Kazakhstan, Rabu (5/1/2022). Demonstran yang mengecam kenaikan harga gas cair bentrok dengan polisi di kota terbesar Kazakhstan itu dan mengadakan protes di sekitar puluhan kota lain.(AP PHOTO/VLADIMIR TRETYAKOV) 

Dia menyalahkan terjadinya kerusuhan itu pada teroris terlatih asing yang katanya telah menyita sejumlah bangunan dan senjata.

"Ini adalah serangan pada warga kami yang meminta saya untuk membantu mereka segera," katanya.

Moskow mengatakan akan berkonsultasi dengan Kazakhstan dan sekutunya tentang langkah-langkah mendukung "operasi kontra-teroris" di Kazakhstan dan mengulangi pernyataan Tokayev bahwa pemberontakan itu diilhami asing.

Baik Kazakhstan maupun Rusia tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataan itu. Moskow tidak mengungkapkan berapa banyak pasukan yang dikirim, dan tidak mungkin untuk memastikan apakah ada di antara mereka yang terlibat dalam kerusuhan Kamis.

Sekretaris jenderal aliansi bekas Soviet (Organisasi Perjanjian Keamanan Bersama) mengatakan kepada kantor berita RIA bahwa pasukan penjaga perdamaian secara keseluruhan akan berjumlah sekitar 2.500 orang dan dapat diperkuat jika perlu.

Pasukan itu diharapkan menjadi misi singkat "beberapa hari atau minggu", katanya seperti dikutip RIA.

Amerika Serikat (AS) mengatakan sedang memantau dengan cermat laporan tentang pengerahan itu dan menambahkan bahwa pihaknya memiliki pertanyaan tentang apakah pasukan itu diundang secara sah ke negara itu.

"Kami memiliki pertanyaan tentang penempatan itu justru karena Kazakhstan, pemerintah Kazakhstan memiliki sumber dayanya sendiri, dan pemerintah telah dibentengi dengan baik," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price.

"Kami akan mengawasi dengan cermat setiap pelanggaran hak asasi manusia dan upaya atau tindakan apa pun dari pihak pasukan asing untuk merebut lembaga-lembaga Kazakhstan," tambahnya.

Para penjarah masuk

Pemberontakan itu, yang dimulai sebagai protes terhadap kenaikan harga bahan bakar di awal Tahun Baru 2022, membesar pada Rabu (5/1/2022), ketika pengunjuk rasa yang meneriakkan slogan-slogan menentang Nazarbayev menyerbu dan membakar gedung-gedung publik di Almaty dan kota-kota lain.

Tokayev awalnya menanggapi protes itu dengan membubarkan kabinetnya, mengurungkan kenaikan harga bahan bakar dan menjauhkan diri dari pendahulunya, termasuk dengan mengambil alih pos keamanan kuat yang dipertahankan Nazarbayev.

Namun, langkah-langkah itu gagal meredakan massa yang menuduh keluarga Nazarbayev dan sekutunya mengumpulkan kekayaan besar sementara negara berpenduduk 19 juta itu tetap miskin.

Nazarbayev lengser dari kursi kepresidenan pada 2019 sebagai pemimpin Partai Komunis era Soviet terakhir yang masih memerintah negara bekas Soviet.

Tapi, dia dan keluarganya tetap mempertahankan pos-pos yang mengawasi pasukan keamanan dan aparat politik di Nur-Sultan, ibu kota yang dibangun khusus dengan menyandang namanya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved