Nataru 2022
Momen Nataru, Omzet Pedagang Petasan di Masohi Merosot
Pasalnya meskipun suasana pasar dengan keramaian yang cukup padat. Namun dagangan petasan sepi pembeli.
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Salama Picalouhata
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Natal dan Tahun Baru (Nataru) biasanya menjadi lahan penghasilan musiman bagi penjual kembang api.
Namun keadaan tahun ini cukup jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Situasi pandemi membuat pemerintah mengambil langkah pengetatan selama mudik.
Serta melarang acara yang mengumpulkan massa lantaran disinyalir menjadi penyebab sepinya suasana libur panjang kali ini.
Baca juga: Jual Eceng Gondok, Toko di MCM-Ambon, Raup Pendapatan Rp 20 Juta dalam 5 Hari
Baca juga: Butuh Rapid Test di Kota Ambon?, Datangi 16 Tempat Ini
Sepinya libur panjang kali ini berdampak pada menurunnya omzet para pedagang musiman.
Hal tersebut diutarakan Hamzah, salah satu penjual kembang api yang berlokasi di Pasar Binaya Masohi.
“Banyak, tahun-tahun lalu bisa dapat 1,5-2 juta lebih sehari. Sekarang paling besar 1 juta,” kata Hamzah saat ditemui di lapaknya, Kamis (23/12/2021).
Kata dia, biasanya di satu pekan terakhir mulai dari H-5 hingga H-2 seperti saat ini dirinya sudah bisa memperoleh 4 sampai 5 juta rupiah.
Namun saat ini untuk mencapai setengah dari itu pun sangat sulit.
Pasalnya meskipun suasana pasar dengan keramaian yang cukup padat. Namun dagangan petasan kembang api milik ia dan kawan-kawan sangat sepi pembeli.
"Pasar memang ramai dari beberapa hari ini, tapi tidak semua orang beli petasan. Mungkin karena Covid-19 sih karena tahun lalu juga begini, tidak seperti dua tiga tahun lalu," pungkasnya. (*)