Harga Cabai Rawit di Pasar Namlea-Pulau Buru Melonjak Hingga Rp 130 Ribu per Kilo

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Andi Papalia

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Harga cabai rawit di Pasar Tradisional Namlea, Kabupaten Buru, Maluku melonjak hingga mencapai Rp.130 ribu per kilo.

Salah seorang pedagang cabai, La Abi (31) menyebutkan, gagal panen dan permintaan yang tinggi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 mengakibatkan lonjakan harga itu terjadi.

"Saat ini harga cili Rp 130 ribu per kilogram, harganya meningkat karena stok sudah mulai berkurang, akibat daru petani gagal panen, dan faktor cuaca tidak bagus," sebut la Abi kepada TribunAmbon.com, saat diwawancari di pasar, Senin (13/12/2021).

Dia mengungkapkan, kenaikan harga cabai rawit terjadi hampir setiap hari, dengan kisaran Rp. 5 ribu hingga Rp. 10 ribu.\

Dia menjelaskan, sebelumnya harga cabai rawit per kilonya hanya Rp.20 ribu, sampai Rp.30 ribu, namun sejak dua minggu terakhir meningkat cukup drastis.

"Harga paling kecil Rp 20, Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu per kilogram, dan ini sudah dua minggu lebih naik, dan karena menjelang Tahun Baru dan Natal, permintaan meningkat," jelasnya

Kemudian, selain harga per kilo, harga per cupanya juga meningkat cukup tinggi.

"Saat ini Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu percuma, kalau sebelumnya cuman Rp. 3 hingga 5 ribu per cupa," ujar Abi.

Dirinya juga belum bisa pastikan kapan harga komoditi seperti cabai rawit ini bisa kembali ke harga normal.

"Memang betul, barang-barang jelang Natal dan Tahun Baru kali ini paling mahal, dan tidak tau kapan bisa normal, mungkin setelah hari-hari besar selesai," ucap dia.(*)