Maluku Terkini
Suplai BBM Dinilai Salah Sasaran, Mahasiswa di Buru Desak Pertamina Evaluasi APMS dan SPBU
Pasalnya, APMS dan SPBU di Namlea, Kabupaten Buru diduga telah menyalurkan BBM jenis solar dan minyak tanah ke agen tidak resmi.
Penulis: Fajrin S Salasiwa | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Andi Papalia
NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Puluhan mahasiswa serbu kantor Pertamina Cabang Namlea menuntut badan usaha milik negera itu segera mengevaluasi penyaluran BBM bersubsidi oleh Agen Premium Minyak Solar (APMS) dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Pasalnya, APMS dan SPBU di Namlea, Kabupaten Buru diduga telah menyalurkan BBM jenis solar dan minyak tanah ke agen tidak resmi.
"Kami meminta agar pihak Pertamina Cabang Namlea, segera mengevaluasi SPBU dan APMS, karena mereka mengeluarkan minyak kepada yang bukan agen resmi dari Pertamina," kata Ketua HMI Cabang Namlea, Indirwan M. Souwakil kepada TribunAmbon.com, saat diwawancarai, Senin (1/11/2021) siang.
Menurut Souwakil, penyaluran BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran menyebabkan kelangkaan BBM.
Untuk itu, selain kepada Pertamina, mahasiswa juga mendesak kepolisian menindak APMS dan SPBU yang diduga menyalahi aturan.
Baca juga: Dinilai Terburu-buru, Siahay Minta Pemkot Cabut Tarif Angkot Pakai Barcode
Baca juga: Pria Berkostum ala Joker Tusuk 17 Penumpang Kereta Tokyo dan Menyulut Api
Termasuk Dinas Perindustrian dan Perdanggangan (Disperindag) Kabupaten Buru segera menyikapi persoalan tersebut agar tidak lagi terjadi kelangkaan solar dan minyak tanah.
Selain itu, mahasiswa juga meminta DPRD Kabupaten Buru turun tangan dalam mengatasi persoalan tersebut.
"Maka dari itu, kami dari HMI Cabang Namlea, menjalankan aksi, guna melaksanakan apa yang menjadi keluhan masyarakat," katanya
Menanggapi aksi itu, Manager Pertamina Cabang Namlea, Asep Supriyatno mengatakan, tuntutan aksi diterima untuk dipelajari terlebih dahulu, nanti baru ditindak lanjuti
"Kami terima penyampaian dari mahasiswa dulu, kemudian kita pelajari terkait aspirasi yang mereka sampaikan, nanti kita teruskan ke Bagian Comrel Region Jayapura," tandas Supriyatno. (*)