Global
Biden: Dorongan Produksi Energi Fosil Tak Konsisten dengan Tujuan Iklim
Presiden AS Joe Biden menuturkan, adalah sesuau yang tak konsisten baginya untuk mendesak negara-negara meningkatkan produksi bahan bakar fosil sambil
ROMA, TRIBUNAMBON.COM – Presiden AS Joe Biden menuturkan, adalah sesuau yang tak konsisten baginya untuk mendesak negara-negara meningkatkan produksi bahan bakar fosil sambil berkomitmen pada transisi energi.
Pernyataan tersebut disampaikan Biden setelah KTT G20 pada Minggu (31/10/2021) di Roma, Italia.
Biden berbicara kepada wartawan setelah berhari-hari negosiasi alot di Roma antar-para pemimpin negara-negara anggota G20 sebagaimana dilansir Reuters.
Di satu sisi, dia juga kecewa dengan kurangnya kemajuan mencapai tujuan iklim pada berbagai pembicaraan menjelang KTT iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia.
"Sama sekali tidak konsisten karena tidak ada yang mengantisipasi bahwa tahun ini kami akan berada dalam posisi, atau bahkan tahun depan, bahwa kami tidak akan menggunakan minyak atau gas lagi," kata Biden.
Misalnya, kata Biden, AS masih membutuhkan bahan bakar minyak meski menargetkan implementasi mobil listrik yang lebih luas pada 2030.
"Gagasan kita akan dapat beralih ke energi terbarukan dalam semalam dan mulai saat ini tidak menggunakan minyak atau tidak menggunakan gas, itu tidak rasional," kata Biden.
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Mario Draghi berujar bahwa negara-negara anggota G20 membuat kemajuan penting dalam mengatasi ancaman pemanasan global yang meningkat.
Draghi mengatakan, untuk kali pertama, semua negara anggota G20 menyepakati pentingnya membatasi pemanasan global dengan mencegah kenaikan suhu bumi 1,5 derajat Celsius.
Dia menambahkan, tujuan untuk mencapai emisi nol karbon bersih pada pertengahan abad ini juga menandai terobosan dibandingkan dengan komitmen G20 sebelumnya.
“Kami memastikan bahwa impian kami tidak hanya hidup, tetapi berkembang,” kata Draghi dalam konferensi pers penutupan G20.
Pernyataan tersebut sekaligus tepisan terhadap kritik dari aktivis iklim bahwa G20 tidak berbuat cukup jauh dalam mencoba menyelesaikan krisis iklim.
“Para pemimpin G20 telah membuat komitmen substansial. Sangat mudah untuk menyarankan hal-hal yang sulit.
Sangat, sangat sulit untuk benar-benar melaksanakannya,” tutur Draghi. Draghi menambahkan bahwa dia pikir negara-negara akan terus meningkatkan inisiatif iklim mereka.
Sebagian besar para pemimpin negara G20 setelah dari Roma akan terbang ke KTT iklim COP26 di Skotlandia.