Revitalisasi Pasar Mardika

Pembangunan Pasar Translokasi Tak Pakai Uang Negara, Taihittu Sebut Wajar Pengembang Main Harga

Komisi II DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu mengungkapkan, pasar translokasi yang dibangun untuk menampung pedagang yang terdampak proyek revitalisasi

Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Ridwan Tuasamu
Pembangunan Pasar Apung bagi pedagang sayur di Pasar Mardika, Senin (9/8/2021) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Komisi II DPRD Kota Ambon, Jafry Taihuttu mengungkapkan, pasar translokasi yang dibangun untuk menampung pedagang yang terdampak proyek revitalisasi Pasar Mardika tidak menggunakan anggaran daerah atau APBD.

Melainkan menyerahkan sepenuhnya pembangunan lapak kepada pihak ketiga.

“Jadi yang harus publik Kota Ambon tahu bahwa proses revitalisasi ini tidak dibangun dengan APBD Kota Ambon,” kata Jafry Taihuttu kepada TribunAmbon.com, Jumat (24/9/2021) siang.

Sehingga, para pedagang juga harus memahami, jika pihak pengembang mematok harga tertentu untuk lapak.

“Karena itu dia menjual, menyewa. Jadi kalau pihak ketiga itu memainkan harga tetap susah bagi semua orang bisa mengontrol karena itu bukan dengan APBD. Kalau dengan APBD kami katakan bahwa itu gratis,” ungkapnya.

Baca juga: Warga Ahuru Bantu Basarnas Ambon Cari Naruto

Baca juga: Langkah 2 Atlet Kick Boxing Maluku Terhenti di 8 Besar, Lewen; Jadi Pelajaran agar Lebih Siap

Ia menerangkan, awalnya DPRD memastikan semua lapak digratiskan bagi para pedagang yang terdampak revitalisasi karena mengetahui pembangunan lapak menggunakan APBD.

Namun, baru diketahui belakangan, bahwa Pemerintah Kota Ambon menggunakan jasa pihak ketiga.

“Pemkot sudah kerjasama dengan pihak ketiga untuk bangun los-los tanpa sepengetahuan DPRD. Setelah muncul reaksi pedagang datang mengadu baru kami tahu,” jelasnya.

Menurutnya, dengan kondisi itu, DPRD pun sulit mengontrol penentuan harga lapak.

“Tapi yang pasti kami sulit untuk menjust harganya itu berapa turun atau naik. Karena dari Pemkot itu yang buat kerjasama untuk membangun bukan dengan APBD. Ini yang orang tidak paham sampai mereka bilang kenapa harganya begitu begini,” tandas Jafry. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved