Gangguan Internet di Maluku
Imbas Gangguan Jaringan, Layanan e-KTP di Disdukcapil Maluku Tengah Terhambat
Aktivitaus pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Maluku Tengah terhambat.
Penulis: Lukman Mukadar | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Lukman Mukaddar
MASOHI, TRIBUNAMBON.COM – Aktivitaus pelayanan publik di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Maluku Tengah terhambat.
Hal ini merupakan buntut dari gangguan internet yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia sejak, Minggu (19/9/2021) kemarin.
Akibatnya, sejumlah aktivitas pelayanan administrasi kependudukan, seperti pembuatan e-KTP dan pelayanan berbasis online lainnya terhambat.
"Untuk sementara bisa layani tapi terhambat masalah jaringan," ujar salah seorang staf Disdukcapil Maluku Tengah, Wahyu, Senin (20/9/2021).
Meskipun terhambat sulitnya akses jaringan internet, pelayanan tetap dilakukan secara manual untuk administrasi lainnya.
Wahyu berharap, warga Kota Masohi dan sekitarnya bisa bersabar menyikapi kondisi tersebut.
"Tapi kita tetap melayani seperti biasa, cuma harus sabar menunggu karena jaringan loadingnha lama," ujar.
Diketahui telah terjadi gangguan pada sistem komunikasi kabel laut JaSuKa (Jawa, Sumatera dan Kalimantan) ruas Batam - Pontianak, Minggu (19/9/2021) mulai sekitar pukul 17.33 WIB yang berdampak pada penurunan kualitas layanan TelkomGroup baik fixed maupun mobile broadband di beberapa wilayah Indonesia.
Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono mengatakan, “Sejak terjadinya gangguan kemarin malam, kami segera melakukan rerouting trafik sebagai alternatif jalur komunikasi menuju Batam termasuk penambahan kapasitas beberapa link di wilayah Indonesia seperti dari Papua, Kalimantan maupun Jawa dan mengoptimalkan gerbang internasional di Manado. Fokus kami hanya satu, agar layanan segera kembali normal dan digunakan pelanggan seperti sediakala," ucap dia melalui keterangan pers, Senin.
Sementara gangguan teridentifikasi berasal dari titik sekitar 1,5 Km lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter bawah permukaan laut.
"Dengan diketahuinya titik gangguan, kami segera mempersiapkan upaya perbaikan agar secepatnya infrastruktur tersebut dapat segera berfungsi normal," terangnya.(*)