Ambon Hari Ini

Tak Hanya Belanda, Ini Negara yang Pernah Menjajah di Pulau Ambon

Pasalnya Tanggal dan Tahun kelahiran Kota Ambon diambil dari dua peristiwa besar yang berbeda dengan rentang waktu yang sangat jauh.

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Fandi Wattimena
Jembatan Merah Putih 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Tepat hari ini, 7 September 2021 Kota Ambon merayakan hari lahirnya ke-446 yang begitu anomali.

Pasalnya Tanggal dan Tahun kelahiran Kota Ambon diambil dari dua peristiwa besar yang berbeda dengan rentang waktu yang sangat jauh.

Kependudukan bangsa Portugis di Kota Ambon dan membangun Benteng Nissa Senhora Annucida pada tahun 1575 menjadi cikal bakal lahirnya Kota berjuluk manise ini.

Tak hanya Portugis nyatanya, ada beberapa negara yang pernah menjajah Kota Ambon dengan masing-masing sistem pemerintahan yang dibawanya.

TribunAmbon.com akan mengulas negara apa saja yang pernah menjajah Kota dengan gelar City Of Music ini, Selasa (7/9/2021) siang.

Baca juga: Sejarah Penetapan Hari Ulang Tahun Kota Ambon 7 September

Baca juga: Sambut HUT ke 446 Ambon, Pasukan Kuning Harap Masyarakat Tidak Buang Sampah Sembarangan

1. Penjajahan Portugal

Setelah Portugis datang pada 1513 sebagai pendatang Eropa pertama, sekitar tahun 1575, penguasa Portugis mengerahkan penduduk di sekitarnya untuk membangun Benteng Kota Laha atau Ferangi yang diberi nama Nossa Senhora de Anunciada di Dataran Honipopu.

Dalam pembangunannya, masyarakat pekerja mendirikan perkampungan yang disebut soa, yakni kesatuan kekerabatan berupa keluarga luas terbatas seperti Kilang, Ema, Soya, Hutumuri, Halong, Hative, Selale, Urimessing, dan Batu Merah yang menjadi dasar Kota Ambon karena di dalam perkembangan selanjutnya masyarakat tersebut sudah menjadi masyarakat geneologis teritorial yang teratur.

2. Masa Penjajahan Belanda VOC

Pulau Ambon ditaklukan oleh Kongsi Dagang Hindia Timur Belanda (VOC) pada 23 Februari 1605 dengan bantuan kekuatan tempur dari Ternate, Luhu, Hitu, Jawa, dan Gowa.

Pada awal masa VOC, terjadi beberapa pergantian gubernur.

Gubernur otoriter yang terkenal adalah Adrian Martensz Block yang melakukan kerja paksa perluasan Benteng Victoria.

Selain itu, ada pula Gubernur Herman van Speult yang menyengsarakan rakyat dengan perubahan monopoli perdagangan rempah-rempahnya.Pembantaian pun pernah dilakukan pada masa tersebut.

3. Penjajahan Britania Raya

Pada 17 Februari 1796 VOC menyerah kepada laksamana Britania Raya, Pieter Ramier sehingga Kota Ambon menjadi bagian dari wilayah Britania Raya. Britania Raya memerintah di kota sampai tahun 1803.

4. Masa Penjajahan Jepang

Tentara Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon pada 1 Januari 1942 dari Kendari.

Meskipun dahulu senasib sebagai budak VOC dan Belanda, Jepang berhasil menaklukan Belanda dan sekutunya dalam Pertempuran Ambon untuk merebut Kota Ambon yang merupakan markas angkatan laut.

Dalam pendudukan dan penjajahan Jepang, Ambon digunakan sebagai pangkalan udara utama. Selain itu, warga Ambon mengalami kemiskinan dan kelaparan sebagai dampak dari perang.

Peninggalan masa pendudukan ini masih bisa ditemukan. Pemakaman Perang Ambonlah yang paling terkenal sebagai pemakaman tentara-tentara Sekutu yang gugur dalam Pertempuran Ambon.

Selain itu, Gubernur Maluku, Said Assagaf, pernah menemukan dua torpedo peninggalan Jepang di dasar Teluk Ambon ketika menyelam.

Melihat kisah Kota Ambon yang tetap tangguh berdiri meski penjajah silih berganti,  tentunya slogan HUT ke-446 Kota Ambon, yakni Ambon Tangguh dirasa paling cocok untuk mengingat sejarah berdirinya kota bertajuk manise ini.

Nyong dan Nona Ambon, harusnya ikut serta dalam upaya merawat nilai-nilai toleransi.

Selamat hari jadi Kota Ambon ke 446 tahun, Ambon Tangguh. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved