Cara Mengobati Keputihan dengan Bahan Alami, Daun Sirih hingga Minyak Kelapa

TRIBUANMABON.COM - Sebagian wanita mengalami keputihan.

Keputihan merupakan cairan atau lendir yang keluar dari vagina.

Keputihan yang normal memiliki ciri tidak berbau, berwarna putih atau bening, serta tebal dan lengket.

Namun, jika keputihan berwarna keruh, kuning hingga kecoklatan maka Anda perlu waspada.

Tanda tersebut menunjukkan adanya masalah pada organ kewanitaan Anda.

Tapi, Anda tak perlu khawatir, ada beberapa obat tradisional yana dapat digunakan untuk mengatasi keputihan.

Lalu apa saja obatnya?

Berikut obat tradisional yang bisa kamu coba, dilansir oleh TribunJakarta.com.

Baca juga: 6 Manfaat Minum Air Hangat di Pagi Hari, Tingkatkan Metabolisme hingga Redakan Hidung Tersumbat

1. Daun Sirih

Daun sirih memiliki kandungan atsiri, seskuiterpen, pati, diatase, gula, zar samak dan kavikol yang memiliki manfaat dapat mematikan kuman.

Cara:

- Ambil daun sirih sepuluh helai lalu bersihkan.

- Rebus dengan dua liter air selama 5 menit, tunggu air rebusan daun sirih hangat.

- Gunakan air rebusan untuk membasuh area kewanitaan secara teratur seminggu tiga kali.

2. Lidah Buaya

Lidah buaya memiliki kandungan antiseptik, antijamur, antibakteri, dan antivirus.

Cara:

- Ambil daging lidah buaya kemudian potong-potong dan blender

- Rebus bersama dua gelas air dengan lima lembar daun sambiloto.

- Tunggu hingga hangat dan gunakan untuk membasuh vagina.

- Gunakan dua kali sehari.

Baca juga: Manfaat Air, Daun, dan Akar Kangkung untuk Obati Masalah Kesehatan, Simak Ulasannya

3. Sambiloto

Sambiloto memiliki kandungan laktone, homoandrografolid, flavanoid, alkane, keton, aldehid, mineral, asam kersik dan damar.

Cara:

- Ambil tiga batang tanaman sambiloto.

- Rebus dengan empat gelas air hingga menjadi dua gelas air.

- Saring dan minum, tiga kali sehari dengan dosis 3/4 gelas sekali sehari.

4. Minyak Kelapa

Minyak kelapa efektif untuk mengatasi infeksi jamur pada vagina.

Cara:

- Oleskan minyak kelapa murni langsung ke area vagina.

Namun, pengobatan ini tidak disarankan untuk Anda yang memiliki alergi minyak kelapa.

Berita lainnya terkait Tips Kesehatan

(Tribunambon.com/ Laras PW) (TribunJakarta.com/ Muji Lestari)