Idul Adha
Amalan Sunah di Hari Tasyrik, Tak Boleh Puasa di Tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah
Terdapat beberapa amalan sunah di hari tasyrik bulan Dzulhijjah. Apabila dikerjakan oleh umat Muslim, maka akan mendatangkan pahala.
Hari Tasyrik jatuh setelah perayaan Idul Adha pada 20 Juli 2021.
Sehingga pada hari Rabu-Jumat, 21,22,23 Juli 2021 dilarang berpuasa.
Meski dilarang berpuasa, amalan yang bisa dilakukan adalah berdzikir dan berdoa.
Bertepatan dengan hari tersebut, jamaah haji di Makkah melaksanakan ibadah yaitu melempar jumrah.
Sementara umat Islam di seluruh dunia yang tidak berhaji melakukan penyembelihan hewan kurban.
Dalam madzhab Syafi’i- bahwa ada lima hari diharamkan puasa, yaitu hari Idul Fithri, hari Idul Adha, dan tiga hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).
Lima hari yang diharamkan untuk berpuasa, atas sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
Artinya : “Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum.” (HR. Muslim no. 1141)

Allah Ta’ala mengistimewakan hari tasyrik, karena pada hari tersebut Allah jadikan hari ini sebagai waktu istimewa untuk berdzikir sehingga Allah perintahkan kaum muslimin untuk memperbanyak dzikir di hari tersebut.
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha (yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah).
Menurut Ibnu Rajab, ada rahasia di balik larangan berpuasa di hari Tasyrik.
Dahulu, ketika ketika orang-orang yang bertamu ke Baitullah karena perjalanan panjang yang dilalui.
Mereka kelelahan kemudian beristirahat setelah ihram, melaksanakan manasik haji dan umrah.
Allah mensyariatkan kepada mereka untuk beritirahat dan tinggal di Mina pada hari kurban dan tiga hari setelahnya.