Virus Corona

Apa yang Terjadi saat Dua Vaksin yang Berbeda Dicampurkan? Ini Penjelasan WHO

WHO mengeluarkan klarifikasi di Twitter, yang bisa mempertimbangkan pencampuran vaksin adalah badan kesehatan, bukan individu atau perorangan.

Editor: Fitriana Andriyani
Foto Nikkei
Ilustrasi vaksin Covid-19 - WHO mengeluarkan klarifikasi di Twitter, yang bisa mempertimbangkan pencampuran vaksin adalah badan kesehatan, bukan individu atau perorangan. 

Ia juga menekankan kebutuhan mendesak akan vaksin bagi negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Di negara-negara itu, mayoritas orang bahkan belum mendapatkan dosis pertama untuk melindungi mereka dari COVID-19, termasuk varian delta.

Sehingga tidak etis bagi negara kaya untuk mendapatkan suntikan ketiga, sementara negara miskin belum mendapat sama sekali.

Baca juga: Puluhan Anggota Brimob & Sabhara Polda Maluku Disiapkan Jadi Tenaga Vaksinator

Apakah WHO Melarang Otoritas Kesehatan untuk Mencampurkan Dosis Vaksin?

Tidak. Justru sebaliknya.

"Pada konferensi pers Global tentang COVID 19, Dr. Soumya Swaminathan menjelaskan bahwa individu tidak boleh memutuskan sendiri, tetapi lembaga kesehatan masyarakat boleh, berdasarkan data yang tersedia," kata WHO dalam sebuah pernyataan kepada CBC News, Selasa.

Swaminathan juga mengirimkan tweet untuk memberi klarifikasi ketika pernyataannya itu ramai di Twitter.

Klarifikasi Swaminathan
Klarifikasi Swaminathan (Twitter)

"Konteks sangat penting," kata spesialis penyakit menular Dr. Isaac Bogoch kepada CBC News Network, Selasa.

Dia mengatakan pejabat WHO itu membicarakan orang-orang yang telah menerima vaksin dua kali tetapi kemudian ingin mendapatkan tambahan vaksin lagi.

Swaminathan mengatakan panduan tentang pencampuran dan pencocokan vaksin harus dikeluarkan oleh lembaga kesehatan masyarakat.

"Ketika badan kesehatan masyarakat dan komite penasihat membuat rekomendasi, termasuk pada jadwal campuran, itu didasarkan pada data," kata Dr. Carolyn Quach-Thanh, spesialis penyakit menular pediatrik dan ahli mikrobiologi medis di Chu Ste. Justine di Montreal.

"Kami tidak hanya melihat imunogenisitas dan kemanjuran, tetapi juga perlu memastikan bahwa rejimen tersebut aman," kata Quach-Thanh kepada CBC News pada hari Selasa.

Baca juga: Pemerintah Diminta Batalkan Kebijakan Vaksinasi Individu Berbayar

Apakah Kanada Berhasil dengan Metode Pencampuran Vaksinnya?

Ya. Para ahli penyakit menular dan ahli epidemiologi setuju bahwa pencampuran dua vaksin lebih efektif.

Karena semakin banyak orang yang divaksinasi, kasus COVID-19 menurun dengan cepat di seluruh negeri, seperti halnya rawat inap dan kematian.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved