Global

2 Orang Tewas dan 20 Lainnya Hilang Akibat Tanah Longsor di Tokyo

Tanah longsor yang melanda kota tepi laut sekitar 60 Mil barat daya Tokyo menewaskan setidaknya dua orang dan sekitar 20 orang hilang. 

Editor: Adjeng Hatalea
KYODO NEWS via AP)
Foto ini menunjukkan bangunan yang rusak akibat tanah longsor di distrik Izusan di Atami, barat Tokyo, Jepang pada Sabtu (3/7/2021), menyusul hujan lebat di daerah tersebut. ( 

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengeluarkan pesan dukungan kepada pemerintah Jepang di Twitter pada Sabtu (3/7/2021).

Taiwan menyatakan "terkejut dan sangat sedih dengan rekaman berita yang disiarkan. Jika Jepang membutuhkannya, kami siap memberikan bantuan."

Sejauh ini, perintah evakuasi telah dikeluarkan untuk orang-orang di daerah sekitar Tokyo, serta di prefektur Shizuoka, dan Aichi, menurut penyiar publik Jepang NHK.

Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan tanah longsor untuk beberapa bagian dari prefektur Shizuoka, Kanagawa, Chiba dan Yamanashi, NHK melaporkan.

Hujan diperkirakan akan bergerak menuju pantai Laut Jepang selama akhir pekan.

Daerah di sepanjang pantai diperkirakan akan mengalami hujan lebat pada Senin dan Selasa, menurut Badan Meteorologi Jepang, yang juga memperingatkan tanah longsor dan banjir di daerah dataran rendah.

Jepang rentan terhadap tanah longsor, rata-rata hingga 1.500 tanah longsor setiap tahun dalam dekade terakhir.

Jumlah itu meningkat hampir 50 persen dibandingkan dengan 10 tahun sebelumnya, menurut laporan pemerintah Jepang tahun 2020.

Bencana terkait banjir, seperti tanah longsor, merupakan risiko tradisional namun serius bagi “Negeri Sakura.” Ini karena setengah dari populasi Jepang dan 75 persen aset negara terkonsentrasi di daerah rawan banjir, menurut para ahli.

"Jepang memiliki banyak faktor risiko yang menyebabkan tanah longsor. Misalnya, itu rawan karena medan pegunungan dan banyak tempat di mana tanahnya adalah abu vulkanik, yang tidak kuat," seismolog Robert Geller, profesor emeritus dari Universitas Tokyo, mengatakan kepada CNN.

Peningkatan curah hujan akibat pemanasan global meningkatkan risiko tanah longsor yang menghancurkan.

"Pemanasan global memperburuk segalanya dan meningkatkan frekuensi curah hujan yang dapat menyebabkan tanah longsor yang merusak," tambah Geller.

Menurutnya, musim hujan akan berlangsung selama seminggu atau 10 hari lagi. Karena pemanasan global, Jepang mungkin mendapatkan lebih banyak curah hujan sekarang daripada biasanya.

(Kompas.com / Bernadette Aderi Puspaningrum) 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved