Global
Moon Jae-in dan Kim Jong Un Bertukar Surat, Bahas Pertemuan dengan Joe Biden
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dikabarkan telah bertukar surat dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk menjajaki prospek pertemuan puncak.
SEOUL, TRIBUNAMBON.COM – Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dikabarkan telah bertukar surat dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un untuk menjajaki prospek pertemuan puncak.
Pertukaran surat tersebut terjadi menjelang pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Mei lalu.
Laporan tersebut diwartakan oleh surat kabar Korea Selatan JoongAng Ilbo mengutip seorang sumber diplomatik.
Moon berharap pertemuannya dengan Biden menjadi kesempatan untuk menghidupkan kembali pembicaraan antara Washington dengan Pyongyang.
Baca juga: BPOM Ungkap Antibodi Lansia Lebih Rendah Daripada Orang Dewasa Usai Disuntik Vaksin Moderna
Dia juga mendesak AS untuk menangani masalah dengan Korea Utara dengan lebih serius sebagaimana dilansir Reuters.
Sebelumnya, Kim sempat melakukan pembicaraan sebanyak dua kali dengan mantan Presiden AS Donald Trump pada 2018 dan 2019.
Namun, pembicaraan antara Kim dan Trump tersebut tidak menghasilkan apa pun dan pembicaraan antara kedua negara macet hingga kini.
Melalui suratnya kepada Kim, Moon berharap agar pemimpin Korea Utara itu mau menggelar pertemuan tingkat tinggi, jika perlu dilakukan secara online mengingat pandemi virus corona.
Baca juga: Pemkot Ambon Buka 387 Formasi untuk CPNS dan PPPK 2021, Simak Jadwal dan Alur Pendaftarannya
Namun, surat kabar tersebut tidak disebutkan bagaimana tanggapan dari Kim. Kantor Kepresidenan Korea Selatan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
"Pemahaman saya adalah bahwa kedua pemimpin bertukar surat menjelang pertemuan antara Korea Selatan-AS," kata sumber itu.
"Saya telah mendengar bahwa melalui pertukaran surat itu, kedua pemimpin membahas bagaimana mengadakan pertemuan tingkat tinggi," sambung sumber itu.
Hingga akhirnya, Moon dan Biden bertemu pada Mei lalu dan upaya melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan Kim urung terlaksana.
Dalam pertemuan itu, keduanya menyatakan kesediannya untuk lebih “mengajak” Korea Utara.
Kendati demikian, dalam pertemuan itu Biden tidak menunjukkan niatnya untuk melonggarkan sanksi. Hal ini sejalan dengan sifat keras dari Korea Utara.
(Kompas.com / Danur Lambang Pristiandaru)