Gloal

Varian Delta Makin Menyebar, Uni Eropa Peringatkan Ancaman Covid-19

Wakil presiden dari Komisi Uni Eropa memperingatkan agar masyarakat jangan terlena terkait dengan pandemi Covid-19.

Editor: Adjeng Hatalea
(AFP/Getty)
Gedung Parlemen Uni Eropa di Strasbourg, Perancis. 

BRUSSELS, TRIBUNAMBON.COM - Wakil presiden dari Komisi Uni Eropa memperingatkan agar masyarakat jangan terlena terkait dengan pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkan ketika varian Delta yang sangat menular dan pertama ditemukan di India, terus menyebar di benua Eropa.

Dalam pertemuan komite parlemen Uni Eropa, Wakil Presiden Komisi Eropa Margaritis Schinas mengatakan, sebuah buletin dari Pusat Eropa untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (European Center for the Disease Prevention and Control/ECDC), menunjukkan varian Delta diduga akan mencapai 70 persen dari semua kasus baru di Eropa pada Agustus, dan 90 persen pada akhir bulan itu.

Baca juga: 8 Negara Ini telah Bebas Masker di Tengah Gelombang Covid-19 Varian Delta

Schinas mengatakan, skenario model yang dikembangkan oleh ECDC menunjukkan bahwa melonggarkan pembatasan yang diberlakukan akibat virus corona akan mengarah ke peningkatan signifikan dalam kasus per hari di semua kelompok usia, disertai peningkatan opname di rumah sakit dan kemungkinan kematian.

Schinas menambahkan, dia mengkhawatirkan keputusan untuk mengizinkan stadion Wembley di London, menyelenggarakan pertandingan final kejuaraan sepak bola Eropa pada kapasitas yang tinggi.

Dia mengatakan, mengingat permbatasan perjalanan dari Inggris ke Eropa, seharusnya ada keputusan yang simetris diterbitkan dari pihak Inggris.

Baca juga: Kejar Target Vaksinasi, Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua Minta Percepat Distribusi Vaksin Covid-19

“Saya berpendapat UEFA (Uni Sepak Bola Eropa) sebaiknya secara hati-hati mengkaji keputusannya," imbuhnya dikutip dari VOA Indonesia.

Pemerintah Inggris mengatakan, Wembley akan diizinkan untuk menyelenggarakan semi final dan final Euro 2020 yang akan dihadiri paling sedikit 60.000 fans.

Menteri Kesehatan Inggris yang baru Sajid David, Senin (28/6/2021), mengatakan kepada parlemen, dia tidak melihat alasan mengapa pemerintah tidak bisa meneruskan rencananya untuk menghapus semua pembatasan di Inggris pada 19 Juli mendatang.

(Kompas.com / Aditya Jaya Iswara)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved