Maluku Terkini
Mahasiswa Demo Desak Gratiskan Rapid Antigen di Kabupaten Buru - Maluku
Salah satu orator, Indirwan Souwakil dalam orasinya menilai pemberlakuan harga rapid antigen di Pulau Buru masih sangat mahal.
Penulis: Fajrin S Salasiwa | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Andi Papalia
NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM - Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPR) mendesak pemerintah daerah menggratiskan Rapid Antigen di Kabupaten Buru.
Desakan dikemukakan dalam aksi unjukrasa yang digelar di Kantor Dinas Kesehatan, Selasa (29/6/2021) siang.
Dalam aksinya, para pendemo membawa sejumlah poster. Mereka juga membakar ban bekas.
Secara bergantian mahasiswa itu pun berorasi menyampaikan tuntuan mereka.
Salah satu orator, Indirwan Souwakil dalam orasinya menilai pemberlakuan harga rapid antigen di Pulau Buru masih sangat mahal sehingga sangat memberatkan warga.
Yakni seharga Rp 200 ribu per orang.
Baca juga: Ambon Terancam Zona Merah, Wakil Rakyat Minta Satgas Optimalkan Operasi Yustisi
Baca juga: Rebut Paksa Jenazah Covid-19 di RSUP Leimena Ambon, 90 Orang Jalani Tes Swab
Untuk itu dia mendesak agar harus digratiskan.
"Mereka adalah pelaku utama yang menaikan harga rapid antigen, karena sangat mahal, sebelumnya harga rapid yang diberlakukan di luar Pulau Jawa, Rp 275 ribu, tapi di Pulau Buru Rp 300 ribu, terus sekarang diturunkan Rp 200 ribu," katanya
Beberapa saat setelah aksi digelar, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buru, Ismail Umasugi dan Sekertaris Gugus Covid-19, Azis Tomia menemui masa aksi.
Dihadapan pendemo, mereka memastikan akan mengupayakan agar harga rapid antigen bisa diturunkan, namun tidak bisa ditiadakan seperti tuntutan aksi tersebut.
"Karena ini syarat ketentuannya nasional, katong tidak bisa sewenang-wenang, tapi ada cara untuk bisa mengurangi angka seperti yang disampaikan," kata Azis Tomia.
Aksi serupa juga digeler di dua titik lainnya di Namlea, yakni Jl. Simpang Lima dan Kantor DPRD Kabupaten Buru. (*)