Penanganan Covid

Ancaman Presiden Filipina untuk Warganya, Pilih Lakukan Vaksinasi Covid-19 atau Dipenjara

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengancam warganya yang menolak vaksinasi Covid-19.

Editor: Citra Anastasia
AFP Photo
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. 

Sementara itu, pemerintah melakukan upayanya dengan memberikan insentif hingga memberikan ternak.

Baca juga: Portugal Khawatir Gelombang Keempat Covid-19 akibat Virus Corona Varian Delta

Baca juga: Epidemiolog: Idealnya Testing Covid-19 dengan PCR, tapi WHO Juga Anjurkan Antigen

Kecaman terhadap Ancaman Duterte

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. (SCMP.com)

Pernyataan terbaru Duterte langsung menuai kecaman dari para praktisi kesehatan Filipina.

Dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera, Harold Chiu, seorang spesialis endokrinologi di Rumah Sakit Umum Filipina di Manila, mengatakan bahwa melawan otonomi pasien untuk memaksa dan memenjarakan orang karena menolak intervensi.

Sementara Cristina Palabay, yang memimpin kelompok hak asasi Karapatan, mengatakan ancaman Duterte tidak memiliki dasar hukum.

"Dasar hukum untuk pernyataan seperti itu sangat dipertanyakan, dan secara moral dan sosial, itu tidak dapat diterima," kata Palabay, seraya menambahkan bahwa pendekatan Duterte hanya akan menakut-nakuti orang.

"Ini akan memiliki implikasi luas tentang bagaimana kita mempromosikan dan meningkatkan sistem perawatan kesehatan yang benar-benar komprehensif di negara ini," katanya kepada Al Jazeera.

Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada Selasa (22/6/2021), Myrna Cabotaje, seorang wakil menteri kesehatan, mengklarifikasi bahwa ancaman presiden itu disebabkan oleh hasrat, dan itu harus diambil dalam konteks keinginannya untuk melindungi orang Filipina.

Namun dalam jumpa pers pada Selasa, Harry Roque, juru bicara presiden, mengatakan dalam campuran Tagalog dan Inggris bahwa ada yurisprudensi yang dapat membuat vaksinasi wajib, dan negara memiliki hak untuk membuat vaksinasi wajib sebagai bagian dari kewajiban warga.

Menurutnya, hal itu bisa dilakukan melalui undang-undang.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengatakan bahwa negara-negara harus mendorong warganya untuk mendapatkan vaksinasi, tetapi tidak dapat memaksa orang jika mereka menolak.

Baca juga: WHO: Puluhan Negara Miskin Kehabisan Dosis Vaksin Covid-19

Ada Krisis

"Ada krisis yang sedang dihadapi di negara ini. Ada keadaan darurat nasional," kata Duterte tentang pandemi Covid-19.

Untuk itu, Duterte memperingatkan bahwa dia dapat memerintahkan semua kepala desa secara nasional membuat daftar semua orang yang tidak divaksinasi.

Negara ini sebelumnya menghadapi beberapa rintangan dalam memperoleh vaksin.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved