Cerita di Balik Suksesnya Usaha Minyak Kutus Kutus, Dulu Tak Laku Kini Punya Omzet Miliaran
Minyak Tamba Waras Kutus Kutus merupakan salah satu minyak herbal yang ditemukan oleh Servasius Bambang Pranoto.
Penulis: larasati putri wardani | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNAMBON.COM - Minyak Tamba Waras Kutus Kutus merupakan salah satu minyak herbal yang ditemukan oleh Servasius Bambang Pranoto.
Minyak ini tercipta bukan murni dari niatnya untuk berbisnis, melainkan karena tercipta dari formula yang ia temukan saat menderita sakit.
"Kutus Kutus ini ada karena saya sakit, waktu itu saya ingin mencari apa yang bisa menyembuhkan penyakit saya, dan saya akhirnya bisa sembuh dari apa yang saya buat, dan kemudian saya perdagangkan," kata Bambang penemu minyak Tamba Kutus Kutus disela-sela HUT Ke 5 dan peresmian pabrik baru Kutus Kutus di Desa Bakbakan Gianyar, pada Sabtu (8/12/2018).
Dikutip dari Tribun-Bali, perusahaan yang telah berdiri sejak 2013 itu, kini menunjukkan perkembangan yang makin pesat.
Bahkan, jumlah reseller lebih dari 3.000 orang se-Indonesia.

"Saat ini produksi setiap bulannya mencapai 1 juta botol minyak Kutus Kutus. Jika harga per botol Rp 230.000, maka omzet kotor perusahaan per bulan mencapai Rp 230 miliar," ujar Bambang yang pernah menderita lumpuh, namun berhasil sembuh dengan minyak yang ia ciptakan.
Baca juga: 16 Manfaat Minyak Kutus Kutus bagi Kesehatan, Menyembuhkan Masuk Angin hingga Redakan Encok
Berasal dari Bahan di Tanah Indonesia
Dikutip dari Tribun-Bali, Bambang mengatakan, minyak Kutus Kutus yang ia buat berasal dari bahan-bahan yang ada di tanah Indonesia.
Minyak Kutus Kutus menggunakan 49 jenis bahan tanaman obat dan tidak ada bahan kimia buatan.
"Minyak Kutus Kutus ini saya temukan saat saya menderita sakit. Melalui sebuah eksperimen dengan menggunakan tubuh saya sendiri sebagai bahan percobaan. Tapi jauh sebelumnya saya memang telah mempelajari pengobatan herbal dan selalu menggunaan bahan-bahan herbal untuk mengatasi gangguan kesehatan yang saya alami," jelasnya.

Ia mengaku, jika perjuangannya untuk menghasilkan minyak Kutus Kutus ini tidak mudah, dan membutuhkan kerja keras sejak 2013.
Waktu itu, Bambang pernah membuat ratusan botol minyak Kutus Kutus, namun tidak laku.
"Produksi pertama 500 botol tidak laku. Kemudian setelah berjalan produksinya naik terus, mulai 2016 meningkat 20 ribuan botol, 2017 naik 70 ribuan botol, 2018 naik seratus ribuan botol, dan mulai Oktober dan November 2018 sudah bisa produksi satu juta botol per bulan dengan omzet penjualan kotor Rp 230 miliar per bulannya. Ini luar biasa untuk sebuah perusahaan sederhana," tutur Bambang.
Baca juga: Manfaat Minyak Kutus Kutus Beserta Cara Penggunaannya, Berkhasiat Sembuhkan Berbagai Penyakit
Minyak Kutus Kutus sebagai P3K di Rumah
Dikutip dari Tribun-Bali, Bambang menyampaikan, minyak ini dapat digunakan sebagai P3K di rumah.