Kuti Kata Maluku
Kuti Kata; Bajanji
Satu. "Kalu su bajanji, seng boleh langgar" (=bila telah berjanji, tidak boleh dilanggari).
Dua. "Kalu bajanji, musti biking batul (=bila sudah mengikat janji, harus ditepati). Karena itu "jang cuma di mulu sa" (=jangan sekedar di mulut), karena janji adalah pernyataan hati.
Karena itu jangan "bibir ucap, hati manyangkal" (=berjanji hanya sebatas kata, tetapi hatinya bercabang). "Kalu su janji, musti biking batul" karena "janji tuh tabawa sampe mati" (=janji dibawa mati).
Ungkapan ini menunjuk pada kesetiaan. Karena itu diistilahkan "ika janji" (=mengikat janji) atau "taika sampe mati" (=terikat sampai mati).
Untuk menegaskan ikatan itu ada ungkapan "janji par orang hidop nih" (=janji untuk orang yang masih hidup), artinya hal itu berlangsung dan kita sama-sama ada, sama-sama tahu, sama-sama sadar.
Baca juga: Kuti Kata; Sepe Sepe
Baca juga: Kuti Kata; Jang Dengar
Malah ada ungkapan yang menjelaskan janji itu sakral, seperti "sapa bale batu, batu bale gepe dia, sapa langgar sumpah, sumpah bale makang dia" (=siapa membalik batu, batu itu menindihnya, siapa melanggar sumpah, sumpah itu menuntutnya kembali).
Pada sisi lain, karena "bajanji" itu nilai keluhurannya tinggi, maka sering diingatkan "jang bawa-bawa nama Tuhan" (=jangan membawa nama Tuhan dalam ikatan perjanjian) jika pada gilirannya kita tidak menepati janji itu.
"Jang biking Tuhan tuh par barmaeng-barmaeng" (=jangan mempermainkan Tuhan), supaya "jang manyao tar kuat" (=jangan sampai tidak bisa bertanggungjawab; ini ungkapan yang menerangkan beratnya dosa yang tidak sanggup dipikul karena kesalahan sendiri/mulu palente putar bale).Jadi "kalu su bajanji musti biking batul".
"Inga janjiang" (=ingat pada perjanjian) berarti "Inga kahidopang" (=ingat pada kehidupan).
#Elifas Tomix Maspaitella