Global

AS Apungkan Lagi Teori Asal Covid-19 dari Lab Wuhan

Gagasan tentang asal-usul Covid-19 dari kebocoran laboratorium Wuhan kembali mengapung di Amerika Serikat (AS).

Editor: Adjeng Hatalea
(AP PHOTO/SUSAN WALSH)
Dr Anthony Fauci Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat, saat berbicara di konferensi pers gugus tugas virus corona Gedung Putih, pada Kamis (19/11/2020). 

WASHINGTON DC, TRIBUNAMBON.COM - Gagasan tentang asal-usul Covid-19 dari kebocoran laboratorium Wuhan kembali mengapung di Amerika Serikat (AS).

Penasihat tertinggi pandemi di AS Anthony Fauci dan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Rochelle Walensky berkata, mereka terbuka untuk segala kemungkinan.

"Kami perlu menyelesaikan ini dan kami butuh proses yang sepenuhnya transparan dari China, kami membutuhkan WHO untuk membantu," kata penasihat senior Gedung Putih, Andy Slavitt, pada Selasa (25/5/2021) dikutip dari AFP.

Pada Selasa (25/5/2021) AS dan negara-negara lainnya menyerukan penyelidikan lebih dalam tentang asal-usul pandemi Covid-19, setelah penelusuran tim internasional WHO ke China awal tahun ini terbukti tidak meyakinkan.

Baca juga: Meski Hari Libur, PT Jasa Raharja Maluku Tetap Sigap Beri Santunan Korban Kecelakaan

Tidak ada kesimpulan tegas dari tim ahli yang dikirim WHO ke Wuhan itu. Dikatakan bahwa penyebab alami adalah skenario yang paling mungkin, dan teori yang melibatkan kebocoran virus dari lab sangat tidak mungkin.

Akan tetapi setelah laporan dirilis, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bersikeras semua teori tetap memungkinkan.

Para ilmuwan juga meminta transparansi tetap dilakukan dalam penelitian. "Kita harus menganggap serius hipotesis tentang faktor alam dan laboratorium sampai kita memiliki cukup data," tulis sekelompok peneliti dari universitas terkemuka AS, dalam surat yang diterbitkan jurnal Science pada pertengahan Mei.

Baca juga: Pakai Sabu di Rumah, Pemuda di Ambon ini Dituntut 4 Tahun Penjara

Mengutip laporan intel AS, The Wall Street Journal pada Minggu (23/5/2021) melaporkan bahwa tiga orang dari Institut Virologi Wuhan dirawat di rumah sakit karena penyakit musiman pada November 2019.

Kemudian disebutkan China membeberkan adanya kasus wabah pneumonia di Wuhan kepada WHO pada 31 Desember 2019. Namun, Beijing menyebut laporan The Wall Street Journal itu sama sekali tidak benar.

(Kompas.com / Aditya Jaya Iswara)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved