Sate Beracun

Pelaku Sate Sianida Tak Pernah Sekalipun Dijenguk Keluarga Selama Dipenjara

Selain tidak dikunjungi, NA juga tidak pernah mendapat kiriman makanan bahkan pakaian dari keluarganya.

Kolase TribunJogja/Kompas.com
Tersangka Pengiriman Sate NA di Mapolres Bantul Senin (3/5/2021) 

TRIBUNAMBON.COM - Idulfitri merupakan momen untuk berkumpul bersama keluarga.

Tetapi tidak bagi NA (25), tersangka paket sate beracun sianida di Bantul.

Ia hanya bisa duduk di balik jeruji besi sendirian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kapolsek Bantul, Kompol B Ayom mengatakan sejak dititipkan di tahanan khusus perempuan di Polsek Bantul, NA belum dikunjungi oleh keluarganya.

NA sendiri diamankan pada 30 April oleh Satreskrim Polres Bantul, dan dititipkan mulai 1 Mei 2021 lalu.

"Dititipkan sejak 1 Mei kemarin. Sampai saat ini dari pihak keluarga NA belum ada yang ke sini (Polsek Bantul," katanya, Selasa (18/05/2021).

Selain tidak dikunjungi, NA juga tidak pernah mendapat kiriman makanan bahkan pakaian dari keluarganya.

Untuk ganti, pihak kepolisian sampai memberikan celana. Selama ini, NA hanya memakai baju tahanan.

Pihaknya tidak melarang keluarga untuk berkunjung.

Baca juga: Profil Dalton Gomez Suami Ariana Grande, Bukan dari Kalangan Selebriti

Baca juga: Tanggapan Rocky Gerung Soal Konflik Israel Palestina: Banyak Yahudi Bela Palestina

Baca juga: Viral Salah Order Sate 60 Tusuk Menjadi 60 Porsi, Habiskan Uang hingga Rp 1,4 Juta

Baca juga: Anak Gugat Ibu Kandung di Lombok, Lebaran Tak Datangi Sang Ibu Meski Rumahnya Berdekatan

Baca juga: Gaji ke-13 PNS Dijadwalkan Cair Bulan Juni 2021, Berikut Besarannya Berdasarkan Jabatan dan Golongan

Hanya saja karena adanya pandemi COVID-19, keluarga tidak diperbolehkan bertemu langsung dengan tahanan.

"Kalau dijenguk langsung memang tidak bisa, karena pandemi COVID-19. Boleh video call. Kalau datang untuk menitipkan makanan dan pakaian boleh. Nanti akan kami sampaikan ke yang bersangkutan," lanjutnya.

Kompol Ayom menyebut saat ini kondisi NA baik-baik saja.

Hanya saja, NA harus banyak diajak berkomunikasi dan dihibur.

Meski dalam kondisi baik, emosi NA terkadang labil.

Baca juga: Asmara di Balik Kasus Sate Sianida, Mengaku ke Ketua RT Sudah Menikah Siri, Aiptu Tomy Membantah

Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, ada tiga polwan yang rutin melakukan pendampingan psikologi untuk NA.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved