Beda Pengakuan, Pengirim Sate Sianida Mengaku Pacaran, Aiptu T Akui Tak Ada Hubungan Spesial
Kepada penyidik, Aiptu T mengakui dirinya memang mengenal Nani namun hanya sebatas pelanggan di salon saja.
"Nani belum cerita sama orang tuanya," ujar Karmadi.
Baca juga: Ayah Korban Sate Beracun di Yogyakarta Berharap Wanita Pengirim Takjil Dihukum Berat
Karmadi menjelaskan, tidak ada hal yang spesial saat Tomy berkunjung ke Majalengka.
"Ke Majalengka itu cuma jemput, tinggal di rumah ngobrol sebentar," terang dia.
Pihak keluarga kini berharap Nani bisa diberikan keringanan karena yang bersangkutan adalah tulang punggung keluarga.
"Nani itu kan tulang punggung keluarga," ujar Karmadi.
Terakhir, Karmadi mengiyakan bahwa identitas Tomy sebagai polisi sudah diceritakan oleh Nani ketika Tomy main ke Majalengka.
"Cerita kalau Tomy itu seorang polisi," pungkasnya.
Baca juga: Terungkap Sosok Perempuan yang Diduga Kirim Sate Beracun di Yogyakarta
Baca juga: Aiptu T, Sosok Polisi yang Disasar Kiriman Sate Beracun Sianida, Identitas Pelaku Sudah Diketahui
Seperti yang diketahui, kasus sate mengandung sianida ini akhirnya menewaskan NFP (8) selaku anak dari Bandiman (36) yang merupakan driver ojek online (ojol) yang sempat diminta oleh tersangka mengantarkan paket sate sianida kepada Tomy.
Tomy sendiri selamat tidak menerima paket sate sianida itu karena merasa tidak mengenali identitas pengirim, dan pada akhirnya diberikan kepada Bandiman.
Sosok AKP T
Tomy adalah anggota Kepolisian di bagian Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.
Pangkatnya Aiptu dan sudah menjadi penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta.
Informasi itu dibenarkan oleh Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja.
Ia menjelaskan, Tomy berpangkat Aiptu dan kini masih berstatus sebagai penyidik senior di Satreskrim Polresta Yogyakarta.
"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," jelasnya.