Tindakan Kriminal

Bercanda Jelang Buka Puasa Berujung Penyesalan, Adik Tebas Kakak Pakai Celurit hingga Tewas

Pria berinisial J tega menghabisi nyawa kakaknya bernama Marsudi dengan celurit. Bermula dari bercanda dengan sang ibu ketika menjelang berbuka.

Penulis: larasati putri wardani | Editor: Fitriana Andriyani
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Pria berinisial J tega menghabisi nyawa kakaknya bernama Marsudi dengan celurit. Bermula dari bercanda dengan sang ibu ketika menjelang berbuka. 

"Saya sekarang menyesal karena membunuh kakak kandung saya sendiri. Walapun sebenarnya saya tidak punya salah," ujar J dengan suara sesenggukan.

Saat itu, J juga menceritakan jika pembacokan yang terjadi dengan kakaknya juga pernah terjadi pada 2019 lalu.

Tak hanya itu, pada tahun itu juga, J juga pernah dilempari tripleks oleh sang kakak gara-gara bernyanyi setelah buka puasa.

Namun, saat itu permasalahan yang terjadi dengan sang kakak sudah selesai dan tanpa dendam.

Baca juga: Sakit Hati Istri Selingkuh dengan Temannya, Suami Bacok Pria Hingga Meregang Nyawa

Kasus serupa lainnya

Bukiman (70) terancam penjara 5 tahun
Bukiman (70) terancam penjara 5 tahun (ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM)

Kasus penganiayaan menggunakan senjata tajam juga pernah terjadi di Desa Kelbung, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, pada Jumat (9/4/2021) sekitar pukul 18.00 WIB.

Seorang menantu bernama Hori (30) menjadi korban pembacokan yang dilakukan oleh sang mertua bernama Bukiman (70) ketika menunaikan ibadah shalat maghrib di rumah.

"Pelaku yang tidak lain adalah bapak mertua dari korban, membacokkan calok ke arah leher korban," terang AKP Arif Djunaidi Kasubbag Humas Polres Bangkalan, pada Minggu (11/4/2021).

AKP Arif menambahkan, Bukiman melakukan hal tersebut ketika Hori sedang dalam posisi sujud.

Menanyakan Uang Kiriman

Dikutip dari TribunMadura.com, kejadian nahas ini bermula saat Bukiman menanyakan soal uang kiriman dari anaknya, Ma'i yang diketahui sedang merantau di Malaysia.

Pertanyaan terkait uang kiriman dari anaknya itu ia lontarkan mulai pagi hingga siang hari kepada sang istri, Marasi.

Menurut AKP Arif, kekesalan Bukiman memuncak ketika pertanyaan serupa ia lontarkan kembali ke anak perempuannya, Kartina beberapa saat selepas shalat maghrib.

Namun, dijawab Hori dengan kalimat 'tidak tahu'.

"Baik istri, anak perempuan (istri korban), dan menantunya atau korban Hori menjawab tidak tahu. Kemudian pelaku emosi dan mengambil dan membacokkan sebilah sajam jenis calok saat korban tengah shalat," kata AKP Arif.

Baca juga: Pekerja Tewas dengan Leher Terjepit Pembatas Lift, Berawal dari Candaan Keluarkan Kepala ke Pintu

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Perang Melawan Tambang Ilegal

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved