Tindakan Kriminal

Dosen di Jember Cabuli Ponakan dengan Modus Terapi Kanker Payudara, Terbongkar dari Insta Story IG

Paman yang berprofesi sebagai dosen PTN di Jember, cabuli ponakan dengan modus terapi kanker payudara. Lancarkan aksi sejak Februari hingga Maret 2021

Penulis: larasati putri wardani | Editor: Fitriana Andriyani
thestar.com.my
pelecehan seksual ilustrasi 

TRIBUNAMBON.COM - Anak berusia 16 tahun atau sebut saja namanya Nada mengalami tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pamannya yang berprofesi sebagai dosen di sebuah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jember.

Nada yang berkuliah di Jember tinggal bersama om dan tante kandungnya di Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.

Sang paman melancarkan aksi pelecehan dengan modus terapi kanker payudara dan melakukan aksinya ketika rumah sedang sepi, pada Jumat (26/3/2021) lalu.

Terbongkar Melalui Insta Story Instagram

Ilustrasi Instagram
Ilustrasi Instagram (Pexels)

Dikutip dari Surya.co.id, sang ibu yang selama ini tinggal di Jakarta mengetahui pelecehan yang terjadi pada anaknya melalui unggahan Nada di Insta Story Instagram.

Ia menuliskan 'Stop Pelecehan Seksual!', dan ada rangkaian tulisan yang berbunyi ajakan kepada korban kekerasan seksual untuk tidak diam dan jangan takut.

"Walau jauh, saya kan selalu memantau Medsos anak saya. Ketika dia mengunggah itu, saya pun langsung bertanya kepada anak saya 'itu maksudnya apa, Kak'," kata Ibu kepada wartawan Surya.co.id, pada Rabu (7/4/2021).

Baca juga: Kakek Tiri Tega Cabuli Cucu Sebanyak 8 Kali hingga Alami Luka di Kemaluannya, Kini Meninggal Dunia

Korban Minta Tolong Kepada Ibu

Dikutip dari Surya.co.id, ketika sang ibu menelepon Nada, ia mengucapkan 'Ma, tolong. Tolong, Ma. Bawa aku keluar dari sini'.

Berawal dari situlah, Nada ceritakan pelecehan yang ia alami kepada sang ibu.

Nada menceritakan kepada sang ibu, jika aksi pelecehan itu dilakukan ketika rumah sedang sepi.

"Modus yang dipakai adalah melakukan terapi kanker payudara terhadap anak saya. Dia menunjukkan jurnal terapi kanker payudara, yang dilanjutkan dengan tindakan pencabulan," terang sang Ibu.

Ketika hendak dilakukan pencabulan, sang anak sudah menolak untuk melakukan terapi kanker payudara.

Baca juga: Viral Mahasiswi UI Alami Pelecehan Seksual di Kampus, Petugas Pengamanan Justru Salahkan Korban

Tak Hanya Sekali

Dikutip dari Surya.co.id, tindakan pelecehan yang dilakukan sang paman bukan untuk pertama kalinya.

Sebelumnya tindakan pencabulan dilakukan pada Februari 2021 lalu.

Namun, pelecehan pada Maret ini lebih parah daripada bulan sebelumnya.

Ketika melakukan pencabulan tersebut, Nada sempat merekam suara.

Dan kini, rekaman tersebut berada di tangan penyidik Polres Jember.

Sang Ibu Langsung ke Jember

Mengetahui pelecehan yang terjadi kepada Nada, sang ibu langsung pergi ke Jember.

"Dari situ saya langsung ke Jember. Hari Minggu, sempat laporan, namun baru membuat laporan resmi pada Senin 29 Maret 2021," terang Ibu.

Minta Maaf dan Akui Khilaf

Dikutip dari Surya.co.id, sang ibu menceritakan bahwa terduga pelaku dan istrinya sempat meminta maaf kepada anak dan dirinya di hadapan keluarga besar.

Sang paman saat itu mengaku khilaf atas perbuatannya.

"Kalau khilaf kenapa dilakukan lebih dari satu kali. Makanya, kami memilih jalur hukum, supaya dia mendapatkan hukuman sepantasnya, dan ada efek jera untuknya," ungkapnya.

Baca juga: Diduga untuk Kepuasan, Pria Eksibisionis Berusia 43 Tahun Beraksi di Tempat Umum, Kini Ditangkap

Kasus Masuk ke Tahap Penyelidikan

Dikutip dari Surya.co.id, Yamini dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jentera yang mendampingi penyitas (korban) mengatakan, kasus ini telah masuk tahap penyelidikan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jember.

"Saksi-saksi sudah dimintai keterangan. Visum juga sudah dilakukan. Kami juga memberikan pendampingan psikologi terhadap penyintas," ujar Yamini.

Yamini mengapresiasi korban yang berani untuk berbicara dan melaporkan kejadian ke pihak kepolisian.

"Karena bisa jadi, di luar sana, masih ada korban lain yang takut atau tidak berani bicara. Apalagi terduga pelaku ini seorang dosen," kata Yamini.

Pihak kepolisian membenarkan penanganan kasus pelecehan yang dialami Nada.

"Besok kami agendakan pemeriksaan terhadap saksi terlapor," tutur Iptu Diyah Vitasari Kanit PPA Satreskrim Polres Jember.

Berita lainnya terkait Tindakan Kriminal

(Tribunambon.com/ Larasati Putri Wardani) (Surya.co.id/ Sri Wahyunik)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Perang Melawan Tambang Ilegal

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved