Ramadhan 2021
Apakah Pasien Positif Covid-19 Diperbolehkan Menjalani Puasa Ramadhan?
Berikut penjelasan terkait hukum puasa bagi orang yang tengah positif Covid-19.
TRIBUNAMBON.COM - Umat Muslim akan kembali menjalani ibadah puasa Ramadhan di tengah pandemi.
Kendati demikian, puasa Ramadhan justru disebutkan mampu memulihkan sistem kekebalan tubuh.
Namun bagaimana dengan pasien Covid-19?
Apakah diharuskan tetap puasa atau boleh membatalkan?
Jika seseorang diketahui positif terinfeksi virus corona (Covid-19), sangat disarankan bagi mereka untuk berbuka puasa demi menghindari komplikasi gangguan kesehatan.
Seperti yang disampaikan Ahli gizi di Aster Hospital Mankhool Uni Emirat Arab (UEA), Sushma Ghag.
"Virus Covid-19 telah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia dan menewaskan ribuan orang, terutama penderita immunodeficiency. Menjaga kebersihan yang baik dan sistem kekebalan yang kuat dianggap sebagai tindakan pencegahan yang efektif untuk melawan virus ini," kata Ghag.
Ia kemudian menambahkan bahwa melakukan kegiatan olah raga modern dan mengkonsumsi nutrisi yang tepat juga menjadi faktor terpenting dalam mendukung fungsi kekebalan tubuh.
Baca juga: 7 Ribu Lansia Sudah Disuntik Vaksin, Kota Ambon Jadi Urutan ke-17 Capaian Terbesar Vaksinasi Lansia
Baca juga: Presiden Perintahkan Jajarannya Segera Penuhi Kebutuhan Dasar Pengungsi Bencana NTB dan NTT
Baca juga: Otoritas Arab Saudi: Hanya Jemaah yang Sudah Divaksin Covid-19 Diizinkan Umrah ke Mekkah
Baca juga: Billy Syahputra Dikabarkan Dekat dengan Memes Prameswari, Amanda Manopo: Gimmick Nggak Jelas
Sementara itu Dokter Umum di Klinik Aster Abu Shagarah, Dr Haris Chundiyan Moochi mengatakan vaksin Covid-19 bisa dilakukan saat berpuasa karena tindakan ini tidak akan membatalkan puasa.
Namun, jika seseorang mengalami demam atau gejala lain setelah melakukan vaksinasi saat berpuasa, maka mereka dianjurkan berbuka puasa dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perhatian dan pengobatan yang diperlukan.
"Lebih baik tidak memaksakan diri berpuasa saat anda terdeteksi positif Covid-19 dan bergejala, karena anda mungkin perlu mengkonsumsi obat untuk menangani gejalanya. Jika seseorang positif Covid-19 tanpa gejala, mereka dapat terus berpuasa," kata Dr Moochi.
Sedangkan menurut Sushma, ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa berpuasa dapat berpengaruh positif terhadap sistem kekebalan tubuh.
"Sudah banyak penelitian tentang pengaruh ramadan terhadap sistem kekebalan tubuh, yang menunjukkan bahwa puasa dapat memulihkan sistem kekebalan tubuh. Sistem imun dalam tubuh manusia merupakan komponen yang terdiri dari sel dan molekul yang berperan dalam pertahanan terhadap infeksi," papar Sushma.
Dikutip dari laman Khaleej Times, Selasa (6/4/2021), berpuasa setidaknya selama tiga hari memungkinkan tubuh untuk mulai memproduksi sel darah putih baru.
Sel darah putih baru inilah yang akan meremajakan sistem kekebalan untuk melawan infeksi.
Baca juga: Jalankan Puasa Ramadhan di Tengah Pandemi Ternyata Bisa Memperkuat Daya Tahan Tubuh
