Penanganan Covid

Setelah Ada Laporan Kasus Pembekuan Darah, 4 Negara Hentikan Penggunaan Vaksin Covid-19

PBB kini tengah meninjau laporan yang terkait dengan suntikan vaksin AstraZeneca dan mendesak negara-negara untuk tidak menghentikan vaksinasi.

TribunAmbon.com/ Tanita Pattiasina
Vaksinasi Covid-19 secara massal bagi pelayan publik yang dilaksanakan di Sporthall, Karang Panjang, Kota Ambon, Selasa (16/3/2021) 

TRIBUNAMBON.COM – Empat negara menghentikan penggunaan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca pada Senin (15/3/2021).

Empat negara itu di antaranya Jerman, Prancis, Italia, dan Spanyol.

Alasan pemberhentian penggunaan vaksin itu lantaran adanya laporan pembekuan darah pada orang-orang yang menerima suntikan di Eropa.

Penangguhan vaksin AstraZeneca terjadi setelah sejumlah negara lain menghentikan peluncurannya akhir pekan lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mendukung penggunaan vaksin AstraZeneca pun memberikan tanggapan atas keputusan empat negara Eropa ini.

Mengutip Al Jazeera, dijelaskan, WHO tidak melihat bukti suntikan vaksin AstraZeneca tidak menyebabkan pembekuan.

Sementara itu, Badan Kesehatan PBB kini tengah meninjau laporan yang terkait dengan suntikan vaksin AstraZeneca dan mendesak negara-negara untuk tidak menghentikan vaksinasi.

Baca juga: Walikota Ambon Prioritaskan Wartawan Dalam Vaksinasi Covid-19

Baca juga: Jatah Vaksin Covid-19 Sudah Tiba di Masohi, 1.100 Orang Segera Divaksinasi

Baca juga: Apakah Vaksinasi Covid-19 di Bulan Ramadhan Dapat Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan Maruf Amin

European Medicines Agency (EMA) mengatakan, mereka belum menemukan bukti hubungan antara kasus trombosis yang dilaporkan dan suntikan AstraZeneca.

EMA menuturkan bahwa manfaat suntikan lebih besar daripada risikonya dan aman digunakan.

"Regulator kini meninjau pengambilan laporan dan akan mengeluarkan keputusan tentang tindakan lebih lanjut pada Kamis," katanya.

Hentikan Vaksinasi

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengatakan, negara itu menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca atas saran regulator vaksin nasional, Institut Paul Ehrlich.

Lembaga tersebut telah meminta penyelidikan lebih lanjut terhadap tujuh kasus pembekuan yang dilaporkan di otak orang-orang yang telah menerima vaksinasi ini.

"Keputusan hari ini adalah murni tindakan pencegahan," kata Spahn.

Prancis dan Italia mengumumkan langkah serupa tak lama kemudian.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

Perang Melawan Tambang Ilegal

 

Menyelamatkan Bayi Baru Lahir

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved