Vaksinasi Covid19
Perbedaan Vaksin AstraZeneca dan Sinovac, dari Tingkat Kemanjuran hingga Harga
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin edar darurat terhadap dua vaksin Covid-19 yakni vaksin buatan Sinovac dan AstraZeneca.
Dengan demikian vaksin buatan Sinovac lebih mahal ketimbang AstraZeneca.
Jika dirupiahkan dengan kurs saat ini maka harga satu dosis vaksin AstraZeneca berkisar antara Rp 43.000 hingga RP 58.000.
3. Skema pengadaan
Vaksin produksi Sinovac diperoleh Indonesia lewat kerja sama antara pemerintah Indonesia lewat BUMN PT Bio Farma dengan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac.
Pengadaan vaksin dari Sinovac dilakukan melalui mekanisme pembelian secara bisnis lewat proses diplomasi bilateral.
Adapun pengadaan vaksin AstraZeneca dilakukan melalui jalur multilateral.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, upaya pengadaan vaksin Covid-19 lewat jalur multilateral terus dilakukan Indonesia.
Menurut dia, Indonesia bisa mendapatkan vaksin Covid-19 sebanyak 3 sampai 20 persen jumlah penduduk lewat jalur multilateral melalui fasilitas Covax. Salah satu vaksin yang didapat ialah dari AstraZeneca.
4. Lokasi uji klinis
Vaksin produksi Sinovac menjalani uji klinis di China, Indonesia, Turki, Brazil, dan Bangladesh. Sedangkan vaksin buatan AstraZeneca menjalani uji klinis di Inggris, Australia, dan Amerika Serikat (AS). Hasil efikasi yang didapat dari masing0masing lokasi bisa berbeda.
Di Turki, efikasi vaksin Sinovac mencapai 91,25 persen. Sedangkan di Indonesia efikasinya 65,3 persen. Demikian pula vaksin buatan AstraZeneca.
Di negara-negara yang telah menjadi lokasi uji klinis vaksin AstraZeneca menunjukkan efikasi rata-rata sebesar 70 persen.
Di Indonesia, BPOM mengumumkan efikasi vaksin AstraZeneca sebesar 62,1 persen.
5. Basis platform vaksin
Vaksin AstraZeneca menggunakan vektor adenovirus simpanse sebagai platform awalnya.