Meghan Markle Tuding Kerajaan Inggris Berperan atas Beredarnya Hoaks Tentangnya dan Pangeran Harry
Meghan menuduh pihak Istana Buckingham memiliki peran kuat atas langgengnya berita bohong tentang dirinya dan Pangeran Harry.
TRIBUNAMBON.COM - Perseteruan antara Meghan Markle dengan keluarga Kerajaan Inggris masih terus bergulir.
Terbaru, Meghan menuduh pihak Istana Buckingham memiliki peran kuat atas langgengnya berita bohong tentang dirinya dan Pangeran Harry.
Hal itu disampaikan Meghan dalam teaser wawancara terbarunya dengan Oprah Winfrey yang dirilis pada Kamis (4/3/2021) hari ini.
Dalam cuplikan wawancara itu, Meghan disebut bercerita mengenai berbagai hal yang belum terungkap sebelumnya.
Baca juga: Meghan Markle Dituding Bully Staf Kerajaan hingga Buat Mereka Menangis, Juru Bicaranya Merespons
Terlebih, cerita tentang pengalaman dirinya dan Pangeran Harry yang bekerja sebagai bangsawan hingga keputusan mereka pindah ke Amerika Serikat.

Meghan ditanya soal tanggapan Istana jika mengetahui berbagai kebenaran yang ia sampaikan dalam wawancara.
"Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa berharap, setelah sekian lama, kami akan tetap diam bila ada peran aktif yang dimainkan mereka dalam melanggengkan kebohongan tentang kami," kata Meghan.
"Dan jika itu disertai dengan risiko kehilangan sesuatu, maksud saya, ada banyak hal yang sudah hilang," tambahnya, dikutip dari Independent, Kamis (4/3/2021).
Adapun, video teaser berdurasi 30 detik itu dirilis setelah Istana pada Rabu (3/3/2021), berencana melakukan penyelidikan atas tuduhan penindasan yang dilakukan Meghan kepada mantan anggota stafnya.
Sebelumnya dalam laporan The Times, Meghan disebut telah mengusir dua asisten pribadinya.

Termasuk satu anggota yang dibully habis-habisan dan satu lagi yang menangis sebelum Meghan keluar dari Istana.
Laporan itu juga menyebut, staf Istana Kensington itu telah dipermalukan oleh Meghan tak hanya sekali, tetapi beberapa kali.
Juru bicara Meghan membantah laporan tersebut dengan menyebutnya sebagai "kampanye kotor".
Ia juga menyatakan, Meghan mengaku sedih dan kecewa mendapat serangan terbaru terhadapnya.
"Sebut saja ini apa adanya - kampanye kotor yang dihitung berdasarkan informasi yang menyesatkan dan berbahaya," ungkap juru bicaranya.
