Maaher At Thuwailibi meninggal dunia

Komnas HAM Beberkan Penyebab Kematian Ustaz Maheer, Terbukti dari Hasil Rekam Medis

Hal tersebut disampaikan oleh Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, pada Jumat (19/2/2021)

Instagram/ustadzmaaher_real
Ustaz Maaher At-Thuwailibi, penceramah yang berseteru dengan artis Nikita Mirzani. 

TRIBUNAMBON.COM - Komnas HAM memanggil polisi untuk mengungkapkan penyebab kematian Ustaz Maheer At-Thuwailibi.

Setelah diberi bukti rekam medis, Komnas HAM akhirnya dapat menyimpulkan kematian Ustaz Maheer At-Thuwailibi dikarenakan sakit.

Hal tersebut disampaikan oleh Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, yang dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, pada Jumat (19/2/2021).

Anam menyampaikan pihaknya telah mendapatkan keterangan secara lisan dari polisi.

Selain itu Komnas HAM juga telah menerima bukti lainnya berupa foto.

"Intinya tadi yang kami periksa, kami mendapatkan keterangan secara lisan dan kami juga ditunjukkan beberapa bukti."

"Khususnya bukti rekam medis plus ditunjukkan juga sama foto-foto selama prosesnya itu," terang Anam.

Ia menambahkan, foto tersebut menunjukkan interaksi antara Ustaz Maheer dengan beberapa pihak.

"Termasuk foto-foto interaksi antara almarhum dengan kepolisian, almarhum dengan kedokteran, plus juga dengan penasehat hukum," ujarnya.

Baca juga: Sidang 38 Sinode GPM Catat Sejarah, Pilih Perempuan Jadi Wakil Ketua MPH Sejak Tahun 1935

Baca juga: Ajukan Penangguhan Penahanan, Pengacara Jamin Liken Tidak Melarikan Diri

Baca juga: Selain Kasino, Hotel Trump Setinggi 39 Lantai Juga Dirobohkan

Komnas HAM Tak Temukan Bukti Penyiksaan di Tahanan

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, selama melakukan penyelidikan, Komnas HAM tidak menemukan adanya dugaan penyiksaan kepada Ustaz Maheer.

Anam menuturkan, selama di tahanan Ustaz Maheer mendapatkan perawatan kesehatan dengan baik.

Hal tersebut juga sudah dikonfirmasi pihak keluarga dan kepolisian.

Tak hanya itu, bahkan Ustaz Maheer juga mendapatkan kemudahan akses untuk terus mendapatkan perawatan medis selama berada dalam tahanan.

"Bahkan beberapa kali ada treatment khusus diberikan. Misalnya kelonggaran, mengunjungi melihat, nggak cuma keluarganya, tapi juga semua komunitasnya bisa melihat langsung," kata Anam.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved